Ditopang Saham Teknologi, Bursa Wall Street Rebound Jelang Pelantikan Trump
Mayoritas saham Amerika Serikat di bursa Wall Street bergerak positif menjelang pelantikan Presiden terpilih AS ke-47 Donald Trump.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mayoritas saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street bergerak positif, melonjak ke level tertinggi menjelang pelantikan Presiden terpilih AS ke-47 Donald Trump yang akan digelar 21 Januari mendatang.
Melansir data CNBC International, semua indeks kompak mencatatkan penguatan yang signifikan. Termasuk indeks saham S&P 500 yang ditutup dengan penguatan sebesar 73,92 poin, atau setara 1,26 persen melesat ke level 5.942,47.
Disusul penguatan indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 339,86 poin, atau 0,8 persen dan ditutup pada level 42.732,13.
Sementara indeks Nasdaq Composite juga menguat 340,88 poin, atau setara 1,77 persen dan ditutup pada level 19.621,68.
Penguatan nilai pada ketiga indeks utama AS terjadi setelah perusahaan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar seperti Nvidia (NVDA.O), memberikan banyak kekuatan ke arah kenaikan untuk Nasdaq.
Dimana indeks saham chip Nvidia naik 4,7 persen. Di samping itu, pembuat server Super Micro Computer juga menanjak 10,9 persen setelah perusahaan mengungkapkan peningkatan pengeluaran untuk kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Begitu pun Microsoft yang mengumumkan rencana untuk menginvestasikan 80 miliar dollar AS untuk pusat data AI pada 2025.
Hal ini mendorong kenaikan saham produsen listrik seperti Constellation Energy dan Vistra yang naik masing-masing 4 persen dan 8,5 persen.
Baca juga: Kasus Trump dan Stormy Daniels: Apakah Presiden Terpilih Akan Dipenjara?
Penguatan reli pekan ini mengakhiri penurunan lima hari berturut-turut untuk Nasdaq yang sempat anjlok 0,51 persen dan S&P 500 yang merosot 0,48 persen.
“Sejumlah faktor yang mendorong kenaikan pendapatan dan pasar saham selama dua tahun terakhir, masih kuat,” kata Manajer Portofolio di Janus Henderson Investors Jeremiah Buckley.
Sementara itu Presiden Richmond Fed Thomas Barkin mengatakan prospek ekonomi AS 2025 positif.
Meskipun ada ketidakpastian tentang dampak perdagangan dan kebijakan lain yang mungkin diambil oleh pemerintahan Trump yang akan datang.
Bursa Asia Menguat
Menyusul penguatan Wall Street, bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik sebagian besar ikut terkerek naik pada pembukaan perdagangan hari Senin (6/1/2024).
Melansir Reuters, Kontrak berjangka untuk indeks saham Hang Seng Hong Kong terakhir diperdagangkan pada 19.827, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI pada hari Jumat sebesar 19.760,27.
Baca juga: Mayoritas Saham di Bursa Asia Anjlok Terseret Kisruh Darurat Militer Korsel
Indeks bursa Kospi Korea Selatan naik 0,23 persen, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,56 persen, di tengah gejolak politik negara itu.
Investor terus mencermati aktivitas bisnis dari beberapa ekonomi Utama. Indeks pembelian jasa Caixin Tiongkok dari S&P Global akan dirilis hari ini.
Reaksi pasar di Tiongkok juga akan menjadi fokus, setelah bank sentral negara itu mengatakan pada akhir pekan bahwa mereka akan menerapkan kebijakan moneter yang "cukup longgar" pada tahun 2025.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.