Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Profil Willix Halim, CEO Bukalapak yang Resmi Tutup Layanan Marketplace Mulai 7 Januari 2025

Willix Halim menjabat sebagai Direktur Utama atau CEO Bulapak sejak 2022.

Penulis: David AdiAdi
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Profil Willix Halim, CEO Bukalapak yang Resmi Tutup Layanan Marketplace Mulai 7 Januari 2025
Kompas.com
Willix Halim menjabat sebagai Direktur Utama atau CEO Bulapak sejak 2022. 

TRIBUNNEWS.COM – Willix Halim merupakan sosok yang kini menjabat sebagai Direktur Utama/CEO PT Bukalapak.com, Tbk (BUKA).

Ia menggantikan posisi Rachmat Kaimuddin yang mengundurkan diri karena melanjutkan karirnya untuk mengabdi kepada negara.

Willix Halim juga menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan bisnis Bukalapak.

Ia pun selalu berkontribusi memajukan bisnis Bukalapak hingga menjadi perusahaan Unicorn.

Meski begitu, Bukalapak kini dikabarkan menutup layanan marketplace-nya dan akan berfokus pada layanan penjualan produk virtual.

Berikut rekam jejak Willix Halim.

Kehidupan Pribadi

Dilansir dari laman resmi Bukalapak, Willix Halim lahir di Medan pada 5 November 1987

Berita Rekomendasi

Saat ini, ia telah berusia 38 tahun.

Baca juga: Eks CEO Bukalapak Achmad Zaky Mantapkan Kiprah di Sektor Pendidikan, Ini Obsesinya

Pendidikan

Willix Halim diketahui pernah mengenyam pendidikan di University of Melbourne dan mendapat gelar Sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors dan sebagai Valedictorian tahun 2009

Kemudian, ia melanjutkan studinya di Stanford University Graduate School of Business di tahun 2013.

Karier

Willix Halim mengawali kariernya di Bukalapak pada tahun 2016. 

Saat itu, ia ditugaskan menjadi Chief Operating Officer (COO) Bukalapak dan menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan Bukalapak menjadi Unicorn.

Pria kelahiran Medan itu juga berkontribusi dalam pengembangan Mitra Bukalapak menjadi pemimpin pasar O2O (Online to Offline), serta memperluas variasi produk dan layanan digital Bukalapak.

Pencapaian-pencapaian Willix Halim selama ini, kemudian mengantarkan Bukalapak menjadi perusahaan teknologi Unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO (Initial Public Offering) di tahun 2021. 

Sebagai informasi, IPO Bukalapak tersebut, menjadi IPO terbesar di Asia, dengan total fund raised mencapai Rp 21,9 triliun.

Berkat kinerja dan prestasinya, Willix Halim kemudian ditunjuk menjadi Direktur Utama/CEO Bukalapak pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dipimpin oleh Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Bukalapak.com, Bambang Brodjonegoro sejak 2022 silam.

Willix Halim menggantikan Direktur Utama/CEO Bukalapak sebelumnya, Rachmat Kaimuddin, yang mengundurkan diri karena melanjutkan karirnya untuk mengabdi kepada negara.

Berikut susunan direksi PT Bukalapak.com:

  • Direktur Utama: Willix Halim
  • Direktur: Teddy Nuryanto Oetomo
  • Direktur: Natalia Firmansyah
  • Direktur: Howard Nugraha Gani
  • Direktur: Victor Putra Lesmana.

Bukalapak Tutup Layanan Marketplace

Bukalapak yang merupakan salah satu perusahaan perdagangan berbasis digital di Indonesia mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup layanan marketplace miliknya mulai Selasa (7/1/2024).

Dalam keterangan tertulis di blog resminya, penghentian operasional penjualan produk fisik (seperti barang elektronik, gadget, busana, dan sebagainya) di marketplace Bukalapak ini merupakan upaya transformasi untuk fokus pada produk virtual (seperti pulsa prabayar, token listrik, dan sebagainya).

"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak," tulis Bukalapak di blog resminya.

Bukalapak merinci, pengguna masih dapat membuat pesanan hingga Kamis, 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB untuk produk fisik di Bukalapak

Berikut daftar produk fisik yang masih dapat dipesan hingga 9 Februari 2025 di Bukalapak:

  • Aksesoris Rumah
  • Elektronik
  • Evoucher
  • Fashion Anak
  • Fashion Pria
  • Fashion Wanita
  • Food
  • Games
  • Handphone Hobi & Koleksi
  • Industrial
  • Kamera
  • Kesehatan Komputer
  • Logam Mulia
  • Luxury Media Mobil
  • Part & Aksesoris
  • Motor Olahraga
  • Perawatan & Kecantikan
  • Perawatan Rumah Tangga
  • Personal Care
  • Rumah Tangga
  • Sepeda
  • Tiket & Voucher
  • Vape

Bukalapak juga memberikan informasi tambahan, seperti Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini.

Baca juga: Mandiri Taspen dan Bukalapak Digitalisasi Bisnis Para Pensiunan Lewat Mantapreneur Naik Kelas

Fokus ke Produk Virtual

Setelah layanan marketplace ditutup, konsumen ke depannya hanya dapat melakukan transaksi produk virtual diantaranya untuk produk: 

  • Pulsa Prabayar 
  • Paket Data 
  • Token Listrik 
  • Listrik Pascabayar 
  • Prakerja 
  • Bukasend 
  • Angsuran Kredit 
  • BPJS Kesehatan 
  • Air PDAM 
  • Telkom 
  • Pulsa Pascabayar 
  • TV Kabel & Internet
  • Pajak PBB 
  • Penerimaan Negara 
  • Voucher Streaming 
  • Bayar Denda Tilang 
  • Bayar PPh Final
  • Bayar PPN 
  • Bayar PPh 21 
  • Bayar SBN 
  • Bayar Bea 
  • BPJS Ketenagakerjaan 
  • BMoney Voucher 
  • Digital Emas.

 

(Tribunnews,com/David Adi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas