Prabowo Dinilai Bakal Kesulitan Libatkan Lebih Banyak Pengusaha Swasta di Proyek Infrastruktur
Presiden Prabowo Subianto dinilai akan kesulitan melibatkan lebih banyak pengusaha swasta di proyek infrastruktur negara.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dinilai akan kesulitan melibatkan lebih banyak pengusaha swasta di proyek infrastruktur negara.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira menilai upaya tersebut akan sulit, karena rendahnya imbal hasil investasi atau Internal Rate of Return (IRR) dalam proyek infrastruktur, terutama yang berskala publik.
Baca juga: Menteri Prabowo-Gibran Sudah Lapor LHKPN Ke KPK, Ada yang Berharta Rp 5,4 Triliun, Ini Sosoknya
"Dari sisi swasta sebenarnya hampir sedikit terlibat dalam proyek infrastruktur karena internal rate of return-nya selalu rendah, terutama infrastruktur yang skalanya publik," katanya dalam konferensi pers daring bertajuk Rapor 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Selasa (21/1/2025).
"Apalagi infrastruktur yang sifatnya non komersial, itu akan sangat sulit dilakukan swasta," lanjutnya.
Bhima juga melihat keinginan Prabowo untuk melibatkan lebih banyak pengusaha swasta dalam proyek infrastruktur sebagai bagian dari sinyal perubahan arah kebijakan.
"Ini sebagai sinyal bahwa Pak Prabowo mungkin punya fokus di luar dari infrastruktur," ujar Bhima.
"Infrastruktur ini trademark-nya Pak Jokowi. Mungkin Pak Prabowo mau mengubah itu," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Prabowo telah mengatakan pembangunan proyek infrastruktur akan sebagian dialihkan ke swasta. Menurut dia, swasta banyak yang lebih paham.
"Saya ingin memberi peran yang lebih besar kepada swasta," kata Prabowo saat Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Basuki Hadimuljono Undang Presiden Prabowo Datangi Ibu Kota Negara
"Ada yang mengatakan saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Tidak benar. Saya tidak menghentikan. Saya merubah infrastruktur akan sebagian besar saya serahkan kepada swasta," lanjutnya.
Menurut Prabowo, pihak swasta lebih efisien, inovatif, dan berpengalaman dalam membangun infrastruktur.
"Jadi nanti jalan tol, pelabuhan, bandara, saya serahkan. Swasta silahkan bergerak semuanya," ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa hal-hal yang bisa dikerjakan oleh swasta, perlu dikerjakan oleh pihak swasta.
Respons Para Menteri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.