Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi RI di 2024 Mencapai 5,03 Persen, Menkeu Klaim Jadi Tahun Penuh Tantangan 

pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 juga didorong permintaan domestik terjaga dan permintaan global yang mulai pulih

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Pertumbuhan Ekonomi RI di 2024 Mencapai 5,03 Persen, Menkeu Klaim Jadi Tahun Penuh Tantangan 
dok. Kemenkeu
PERTUMBUHAN EKONOMI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu di Jakarta. Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 didorong permintaan domestik terjaga dan permintaan global yang mulai pulih meskipun dihadapkan dengan tantangan global dan domestik tinggi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen. Sedangkan pada kuartal empat 2024 tumbuh 5,02 persen. Capaian ini didorong oleh peningkatan aktivitas investasi dan manufaktur.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 juga didorong permintaan domestik terjaga dan permintaan global yang mulai pulih meskipun dihadapkan dengan tantangan global dan domestik tinggi.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale

"Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang solid, dan peran strategis APBN sebagai instrumen dalam mengawal perekonomian Indonesia, kita mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun 2024," kata Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip Kamis (6/2/2025).

Bendahara negara menyebut bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98 persen pada kuartal IV 2024, secara keseluruhan mencapai 4,94 persen sepanjang tahun. Terjaganya konsumsi masyarakat didukung oleh inflasi yang terkendali serta peningkatan mobilitas masyarakat. 

"Peningkatan ini tercermin dari kenaikan okupansi hotel dan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi APBN menjaga daya beli masyarakat antara lain melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk stabilitas harga," ujarnya. 

Baca juga: Ini Langkah Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2025

Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta di tahun 2024 turut mendorong konsumsi masyarakat. Sementara itu, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada kuartal IV 2024 tumbuh 6,06 persen dan 12,48 persen sepanjang tahun 2024. 

Menurut Sri Mulyani, peningkatan ini didorong oleh aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, serta berbagai ajang olahraga.

Berita Rekomendasi

Di satu sisi, sepanjang tahun 2024, konsumsi Pemerintah tumbuh 6,61 persen dengan pertumbuhan 4,17 persen pada triwulan IV. 

Baca juga: Menko Airlangga: Triwulan Pertama Pasca Prabowo Jadi Presiden, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,02 Persen

"Kinerja yang sangat baik tersebut tercermin dari peran belanja negara yang semakin optimal sebagai shock absorber untuk menjaga konsumsi masyarakat, menjaga njaga stabilitas ekonomi, dan mendukung agenda pembangunan," ungkap Sri Mulyani.

"Realisasi belanja negara tersebut memberikan multiplier effect bagi perekonomian, baik terhadap aktivitas dunia usaha maupun konsumsi masyarakat melalui kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan perlinsos," sambungnya.

Sri Mulyani menyatakan, pembentukan Modal Tetap Bruto (investasi) tercatat tumbuh 5,03 persen pada triwulan IV dan 4,61 persen sepanjang tahun 2024. Kinerja pertumbuhan ini melanjutkan tren penguatan yang konsisten dalam kurun empat tahun terakhir. 

Stabilitas ekonomi-politik serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter, mampu meningkatkan kepercayaan investor dan realisasi investasi di berbagai sektor, termasuk hilirisasi. Hal ini terlihat dari realisasi PMA dan PMDN yang tumbuh 20,82 persen dengan total nilai Rp1.714 triliun atau lebih dari target yang ditetapkan. 

Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2024 Sebesar 5,03 Persen 

"Pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku juga memberi indikasi kinerja manufaktur yang terjaga. Melalui APBN, Pemerintah turut mendorong investasi dengan meningkatkan belanja modal untuk konstruksi serta pembangunan infrastruktur konektivitas, bendungan, kawasan industri dan pariwisata," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani bilang, kinerja ekspor pada kuartal IV tumbuh 7,63 persen dan secara tahunan tumbuh 6,51 persen Pertumbuhan positif ekspor tahun 2024 ditopang oleh meningkatnya ekspor barang dan ekspor jasa. Peningkatan ekspor barang terutama didorong oleh peningkatan ekspor komoditas besi baja dan bahan bakar mineral yang secara volume tumbuh masing-masing 17,8 persen dan 7,8 persen. 

Di sisi lain, pertumbuhan ekspor jasa ditopang peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tumbuh 19,05 persen. Di sisi lain, impor barang masih terkontraksi sebesar 10,36 persen pada kuartal IV dan sebesar 7,95 persen secara tahunan

Sektor Manufaktur pada kuartal IV 2024 tumbuh 4,89 persen dan 4,43 persen sepanjang tahun 2024, permintaan domestik maupun global yang tetap kuat menjadi penopang pertumbuhan, terutama pada subsektor industri logam dasar, elektronik, dan makan minum. 

Sejalan dengan pertumbuhan sektor manufaktur, sektor perdagangan tumbuh 5,19 persen pada kuartal IV atau tumbuh 4,86 persen sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas produksi.

Sektor-sektor terkait mobilitas masyarakat mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2024. Sektor transportasi tumbuh 7,92 persen pada kuartal IV dan mencapai 8,69 persen sepanjang tahun 2024. Sejalan dengan itu, sektor Akomodasi dan Makan Minum juga tumbuh tinggi, sebesar 6,61 persen pada kuartal IV dan 8,56 persen di sepanjang tahun 2024. 

"Momentum ini didorong oleh penyelenggaraan event nasional dan internasional serta perbaikan infrastruktur pendukung pariwisata yang meningkatkan arus wisatawan baik dari domestik dan mancanegara," ungkap Sri Mulyani.

Sementara itu, di sektor primer mengalami moderasi, baik dari sektor pertanian maupun sektor pertambangan. Sektor pertanian tumbuh 0,71 persen pada kuartal IV atau 0,67 persen untuk keseluruhan tahun 2024. Pelemahan kinerja sektor pertanian ini disebabkan penurunan produksi padi dan kelapa sawit. 

Namun demikian, kinerja sektor pertanian diperkirakan akan meningkat seiring dengan kebijakan swasembada pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Sektor pertambangan juga tumbuh moderat sebesar 3,95 persen pada kuartal IV atau 4,90 persen untuk tahun 2024. Moderasi harga komoditas menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan sektor pertambangan," papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas