Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Puluhan Ribu WNI Bekerja Ilegal di Sektor Perikanan Taiwan, Italia dan Spanyol

Saat ini terdapat puluhan ribu pekerja migran sektor perikanan yang bekerja di luar negeri secara ilegal seperti di Spanyol, Taiwan dan Italia.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Puluhan Ribu WNI Bekerja Ilegal di Sektor Perikanan Taiwan, Italia dan Spanyol
Asahi
WNI PEKERJA ILEGAL - Penggerebekan perusahaan pengolahan makanan yang mempekerjakan Warga Negara Indonesi (WNI) sebagai pekerja ilegal di perusahaan tersebut oleh kepolisian Ibaraki, Jepang, beberapa waktu lalu. Kepolisian Jepang menangkap pimpinan perusahaan tersebut. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengungkap ada puluhan ribu pekerja migran sektor perikanan yang bekerja di luar negeri secara ilegal. Mayoritas bekerja di negara Taiwan, Italia, dan Spanyol.

"Mereka ini tidak terdata. Unprosedural," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

Karding menjelaskan berdasarkan data, pekerja migran sektor perikanan yang terdata cuma 988 orang di tahun 2023, dan 677 orang pada awal tahun 2025.

Mereka yang terdata adalah pekerja penempatan lewat skema jalur antar pemerintah, yakni Taiwan dan Korea Selatan.

Berkenaan dengan fakta ini, Karding menyebut perlunya perbaikan tata kelola pekerja migran sektor perikanan, termasuk yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

Perbaikan tata kelola itu mencakup penempatan, pelindungan dan pelayanan. Termasuk upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM.

Berita Rekomendasi

Ia menegaskan, pelatihan peningkatan kemampuan dan kompetensi akan jadi kewajiban untuk diikuti oleh calon pekerja migran Indonesia. 

Kementerian P2MI merencanakan penambahan jam pelatihan ditambah untuk memaksimalkan penggalian kemampuan para PMI.

Baca juga: Polisi Jepang Tangkap 2 Pekerja Ilegal asal Indonesia dan Pimpinan Perusahaan Jepang

"Pelatihan sifatnya harus. Saya juga minta agar jam dan hari pelatihan ditambah, agar pekerja migran yang dihasilkan betul-betul bagus," kata Karding.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas