Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Pernyataan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo Terkait Virus Corona di Solo

Virus corona di Solo, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan kebijakan hingga mengumumkan Kejadian Luar Biasa

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in 6 Pernyataan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo Terkait Virus Corona di Solo
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Slamet Riyadi tampak sepi setelah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corono, Minggu (15/3/2020). 

"Di Jawa Timur (DBD) yang meninggal sudah puluhan orang. Jangan sampai Solo nanti terjadi DBD ada, virrus corona ada. Sehingga kita mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tutur dia.

3. Sampai Pagi

Sejak ditetapkannya KLB, Rudy menyatakan pelayanan pemerintah yang biasanya sehari hanya delapan jam, ini bisa sampai pagi.

Bahkan, sejak adanya satu pasien positif corona yang dirawat isolasi RSUD Dr Moewardi Surakarta meninggal, pihaknya terus melakukan tracking terhadap warga yang kontak dekat dengan pasien.

"Hari ini kita melakukan tracking lagi bagi warga yang sudah pernah kontak langsung dengan pasien positif corona. Tracking kita lakukan di beberapa tempat karena pulang dari Bogor sudah melakukan kegiatan arisan di salah satu rumah makan," terang dia.

4. Siap Jadi Korban

Masih dari Kompas.com, pria yang akrab disapa Rudy itu berani menetapkan status KLB di Kota Surakarta meski belum berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Berita Rekomendasi

Rudy tak ambil pusing dengan hal itu. Ia rela dicibir atau disalahkan karena tak berkoordinasi.

Wali Kota Surakarta itu tak mau virus corona menyerah lebih banyak warga Solo.

"Tidak perlu (berkoordinasi). Kita mengambil kebijakan sendiri. Perkara saya disalahkan, kalau yang menyalahkan orang waras ora opo-opo (tidak apa-apa). Kalau disalahkan orang yang sakit kan akan menjadikan kita sakit," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020).

Penetapan KLB kata Rudy, merupakan tindakan pencegahan yang diambil karena banyak korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia.

"Saya tidak mau hanya menuruti sekelompok orang tapi mengorbankan 560.000 jiwa, iya jangan. Ini yang menjadi pertimbangan saya berani memutuskan untuk KLB itu," jelas Rudy.

Rudy ingin mengutamakan kepentingan masyarakat.

"Pokoknya saya itu kalau untuk kepentingan rakyat itu siap jadi korban. Gitu aja," kata Rudy.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas