6 Pernyataan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo Terkait Virus Corona di Solo
Virus corona di Solo, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan kebijakan hingga mengumumkan Kejadian Luar Biasa
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tindakan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) pada Jumat (13/3/2020) malam,menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas wabah virus corona atau Covid-19 menyita perhatian publik.
Dampak KLB Kota Solo terhadap corona pun meluas hingga berimbas pada dunia persepakbolaan dan pendidikan.
Tak hanya itu, jalanan di Kota Solo pun tak sepadat seperti biasanya dari pemantauan Dinas Perhubungan pada Minggu (15/3/2020) siang ini.
Bahkan sejak pagi jalan protokol Kota Solo, Jl Slamet Riyadi sepi lantaran kegiatan Car Free Day diliburkan.
Baca: Cara Mencuci Tangan Cegah Virus Corona, 11 Langkah Resmi dari WHO
Lalu apa saja kebijakan dan statemen mantan wakil Joko Widodo saat memimpin Kota Solo itu dalam menetapkan KLB terkait virus corona?
Inilah rangkuman Tribunnews.com mengenai fakta-fakta KLB Kota Solo terkait corona dari Kompas.com dan TribunSolo.com:
1. Keseriusan Pemerintah
Dikutip dari Kompas.com, Rudy meminta kepada masyarakat Solo, Jawa Tengah untuk tidak memaknai negatif terhadap penetapan status kejadian luar biasa (KLB) virus corona.
Justru, status KLB tersebut sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk menangani dan mencegah virus corona.
"Sehingga kita menetapkan KLB virus corona supaya masyarakat untuk waspada melakukan pencegahan, mengantisipasi sejak dini. Sehingga virus corona tidak menyebar ke mana-mana," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020).
"Jadi, KLB ini jangan dimaknai negatif. KLB ini keseriusan Pemkot Surakarta untuk menangani dan menyampaikan kepada masyarakat Pemkot Surakarta mau dan mampu untuk menangani dan mencegah virus corona," tegas dia.
Baca: 4 Fakta Bentuk Virus Corona di Mikroskop: Berduri & Mirip SARS
2. KLB DBD
Di samping itu, ungkap Rudy, status KLB tidak hanya untuk virus corona.
Tetapi yang lebih berbahaya lagi adalah demam berdarah dengue (DBD).