Jokowi: Lockdown Keputusan Pemerintah Pusat, Tak Boleh Diambil Pemda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, semua kebijakan penanganan virus corona akan dipertimbangkan dengan matang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, semua kebijakan penanganan virus corona akan dipertimbangkan dengan matang.
Jokowi mengatakan, pihaknya belum berpikir untuk mengambil opsi lockdown atau mengunci wilayah yang terjangkit virus corona.
Nantinya, kebijakan tersebut hanya bisa diputuskan oleh pemerintah pusat.
"Semua kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, harus ditelaah agar tak semakin memperburuk keadaan."
"Kebijakan Lockdown di tingkat nasional maupun tingkat daerah, menjadi keputusan pemerintah pusat," ujar Jokowi, dikutip dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/3/2020).
Baca: Ada Prosedur Cegah Corona, Mengapa Budi Karya Lolos Rapat dengan Jokowi di Istana? Ini Penjelasannya
Baca: Jokowi Larang Pemda Lakukan Lockdown, Jubir Ahmad Yurianto Sebut Karantina Akan Perluas Corona
Baca: Jokowi Mengaku Telah Jalani Tes Covid-19: Hasilnya Tanyakan yang Ngetes
Ia juga mengimbau, kepala daerah tak bisa menerapkan kebijakan lockdown di daerahnya.
"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh pemerintah daerah, sampai hari ini kita belum berpikiran ke arah kebijakan lockdown," tegasnya.
Ditanya soal puncak virus corona yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Ramadan, Jokowi memastikan pemerintah sudah siap.
Pihaknya telah menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk menampung sejumlah pasien corona.
Jokowi mengungkapkan, ada 109 rumah sakit TNI, 65 rumah sakit Polri dan sejumlah rumah sakit BUMN, yang akan dipersiapkan.
"Ini masih dikalkulasi lagi, kalau itu tidak cukup, kita juga akan melibatkan rumah sakit swasta," jelasnya.
"Semuanya kita kerahkan dalam rangka ini," lanjut Jokowi.
Jokowi juga menyiapkan, dirinya telah menjalani tes corona.
Mengingat, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang sempat rapat dengannya dinyatakan positif virus corona.
"Saya sudah tes, ibu (Iriana Jokowi) juga sudah tes," ungkapnya.
Baca: Tak Ingin Kebijakan di Daerah Perparah Keadaan, Jokowi Minta Kebijakan Besar Dibahas Bersama
Baca: Jokowi Imbau Pelajar Tak Manfaatkan Libur Sekolah untuk Pergi Bermain
Baca: BREAKING NEWS Jokowi Wanti-wanti Kepala Daerah Tentang Kebijakan Terkait Covid-19: Harus Dibicarakan
Namun, hasil tes tersebut menurutnya hanya tim medis yang bisa menyampaikannya.
"Hasilnya tanyakan ke yang ngetes," jelas Jokowi.
"Terima kasih, saya kira cukup," tutupnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
"Saya mengajak untuk cuci tangan yang bersih, tetap belajar, tetap bekerja, dan tetap beribadah," imbuhnya.
Ia meminta semua pihak untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, khususnya acara yang mengharuskan untuk bertemu banyak orang.
"Sekarang ini yang paling penting bagaimana kita mengurangi mobilitas dari satu orang ke orang lain."
"Menjaga jarak, dan mengurangi kerumunan dari orang yang membawa Covid-19," ujarnya.
Baca: Alasan Presiden Jokowi Soal Indonesia Tidak Lockdown Virus Corona
Baca: Jokowi Sudah Jalani Tes Corona, Ini Hasilnya
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Minta Satgas Covid-19 Jadi Satu-satunya Rujukan Informasi di Indonesia
Selain itu, untuk pelajar dan pekerja tetap melakukan kegiatannya dari rumah.
"Kegiatan belajar di rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah, perlu kita lakukan untuk mengurangi penyebaran Covid-19," jelasnya.
Meski begitu, pemerintah akan tetap menyediakan moda transportasi untuk menunjang kegiatan masyarakat di luar rumah.
"Transportasi publik harus tetap disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah," kata Jokowi.
"Dengan catatan, tetap memperhatikan kebersihan moda transportasi tersebut," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)