Belajar dari Cara China Atasi Virus Corona, Paling Utama adalah Kecepatan
Lantas apa yang perlu diketahui dari China dalam mengatasi penyebaran Virus Corona?
Penulis: Yudie Thirzano
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus Corona (Covid-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik global dianggap berhasil diatasi di China.
Per 18 Maret 2020, ditemukan hanya satu kasus Corona di Provinsi Hubei yang merupakan lokasi awal penyebaran Covid-19.
Jumlah ini menurun drastis dari sebelumnya 15 ribu kasus yang tercatat pada 13 Februari 2020.
Kondisi ini justru berbeda secara global.
Di berbagai belahan dunia, penyebaran Virus Corona kian masif.
Baca: BREAKING NEWS: Belgia Lockdown, Ada 1200 Kasus Lebih
Per 17 Maret 2020, WHO mencatat secara global ada 179.111 kasus orang positif Virus Corona.
Guardian menyebut jumlah positif Covid-19 hingga 18 Maret 2020 nyaris menyentuh angka 200 ribu di seluruh dunia.
WHO juga mengingatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang mengarah pada penularan lebih massif.
Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO di Asia Tenggara menyerukan tindakan "agresif" untuk menghentikan penyebaran.
"Respons di kawasan itu perlu ditingkatkan," kata Poonam Khetrapal Singh.
China Kendalikan Corona
Lantas apa yang perlu diketahui dari China dalam mengatasi penyebaran Virus Corona?
Kantor berita Reuters menulis Dunia harus belajar dari China dalam melawan Virus Corona.
"Negara-negara lain di dunia harus belajar dari China dan mengikuti prinsip-prinsip deteksi dini, karantina dini dan perawatan dini untuk menghentikan penyebaran global virus corona," tulis Reuter mengutip pernyataan editorial China Daily dalam tajuknya, Selasa (17/3/2020) .
Disebutkan dalam artikel tersebut, tidak semua negara memperhatikan secara serius bahwa penyebaran Covid-19 akan kian memburuk.
Keberhasilan China mendapat sorotan dari berbagai pihak termasuk organisasi kesehatan dunia WHO.
Pada 24 Februari 2020, Kepala Tim Observasi WHO untuk China Dr Bruce Aylward dalam kunjungan di Beijing mengatakan negeri tirai bambu itu telah melakukan langkah ambisius, tangkas dan agresif dalam upaya mengendalikan dan mengurangi penyebaran virus Corona.
Dalam ulasan South China Morning Post, disebutkan bahwa Bruce Aylward melihat beberapa faktor kunci keberhasilan China sejak Virus Corona menjadi wabah yang menyebar pada Desember 2019.
Beberapa upaya yang dilakukan China adalah:
1. Lockdown total
Penutupan akses keluar masuk kota pada setiap penduduk dilakukan pada 23 Januari 2020. Semua warga diperintahkan berdiam diri di dalam rumah.
Aktivitas kota yang dihuni 11 juta penduduk itu langsung terhenti.
Baca: Apa itu Lockdown? Berikut Daftar Negara yang Sudah Melakukannya
Semua transportasi publik dihentikan. Hanya kendaraan pribadi dengan ijin khusus yang diperbolehkan melintas.
Langkah lockdown ini diikuti pula di 15 kota lain di Provinsi Hubei China yang berakibat terhentinya aktivitas 60 juta warga di kota-kota itu.
2. Kesehatan jadi Prioritas Nasional
China mengalokasikan kembali dalam jumlah besar kekuatan mereka dalam sistem kesehatan nasional untuk mengatasi virus corona yang menjadi kejadian luar biasa.
Laporan menyebutkan ada lebih dari 20 ribu pekerja kesehatan China dari berbagai kota dikerahkan untuk terbang ke Wuhan dan berbagai wilayah lain di Provinsi Hubei yang terserang wabah Corona.
Pemerintah juga membangun pusat-pusat kesehatan untuk menampung pasien Corona. Laporan lain menyebutkan salah satu rumah sakit yang bisa menampung 1000 pasien dibangun hanya dalam waktu 10 hari.
China juga menjamin fasilitas kesehatan juga dijamin masih bisa diterima warga selama masa lockdown. Salah satunya resep bisa diproses secara online melalui aplikasi we-chat tanpa tatap muka. Begitu pula dengan pengiriman obat yang dilakukan secara online.
3. Tes Gratis Covid-19
Pemerintah China menyediakan tes gratis secara massal bagi warga. Tes ini betul-betul tak berbayar meski pada akhirnya diketahui orang yang datang ternyata negatif dari infeksi virus corona.
4. Kecepatan
Menurut Dr Bruce Aylward yang juga penasihat senior Dijen WHO, satu pelajaran besar dari China adalah kecepatan. "Kecepatan adalah segalanya," kata Bruce Aylward.
Semua langkah-langkah di atas mulai dari lockdown, pemberian fasilitas kesehatan, termasuk membangun rumah sakit khusus Covid-19,dan peringatan pada warga dilakukan secara cepat.
"Karena setiap hari kita berhenti untuk berpikir tentang penyakit ini dan bagaimana memutuskan. Apakah harus dilakukan atau tidak, virus ini akan mengambil kesempatan (menyebar) dan hampir menggandakan jumlah kasus yang terjadi," ujar Bruce Aylward.
Baca: Pertanyakan Keputusan Jokowi soal Corona, Haris Azhar Bandingkan dengan Malaysia yang Sudah Lockdown
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.