Belajar Penanganan Covid-19 di Korea Selatan, Dirikan 43 Pusat Tes dan Luncurkan Aplikasi Suspect
Korea Selatan dianggap berhasil menahan penyebaran infeksi Covid-19 di negaranya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Dalam hal ini, pemerintah berharap mereka bisa mengendalikan penyebaran baru ini dengan cara yang sama seperti pada Gereja Shincheonji Yesus.
Saat ini kapasitas pengujian secara nasional Korea Selatan adalah 15.000 per harinya dilansir Science Mag.
Tentu ini bukanlah angka yang kecil dan cenderung mengejutkan.
Ternyata Korea Selatan membentuk pos-pos pusat pengujian yang disebar secara nasional.
Sampai saat ini sudah ada 43 pos pengujian yang beroperasi di sana.
Bahkan kini Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris turut mengadopsi terobosan negeri gingseng ini.
Sementara itu, pada awal Maret ini pemerintah meluncurkan sebuah aplikasi smartphone khusus suspect Covid-19.
Aplikasi itu bisa melacak siapapun yang sudah dikarantina dan mengumpulkan data-data gejala sakitnya.
Namun tampaknya data-data yang disajikan aplikasi belum bisa memuaskan sejumlah pakar di Korea Selatan.
Pakar Epidemiologi Universitas Korea, Chun Byung-Chul mengaku ingin lebih banyak melihat data epidemiologis dari Korea Selatan.
KCDC sendiri mempublikasi jumlah pasien, usia, jenis kelamin, dan kelompok apa saja yang dia ikuti.
"Itu tidak cukup," kata Chun.
Dia ingin orang lain bisa mempelajari data individu pasien secara rinci.
Sehingga para ahli epidemiologi mungkin bisa menentukan model wabah dan menentukan jumlah infeksi baru yang disebabkan masing-masing kasus.