BREAKING NEWS - Pemda Diminta Edukasi Masyarakat soal Penutupan Tempat Wisata
Pemda diminta mengedukasi masyarakat mengenai penutupan tempat wisata. Masyarakat harus mengerti tujuannya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH menyampaikan, pemerintah daerah (Pemda) harus dapat mengedukasi masyarakat terkait penutupan lokasi wisata.
Hal ini juga berkaitan dengan penerapan social distancing yang diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Brian pun menyerahkan aturan penutupan tempat wisata pada pemerintah daerah.
Pasalnya, pemda dinilai lebih mengerti dengan keadaan daerahnya.
"Mereka tahu yang terbaik bagi warganya," tutur Brian dalam konferensi pers yang dilansir kanal YouTube BNPB, Rabu (18/3/2020) siang.
Baca: Pemerintah Prioritaskan Edukasi Masyarakat untuk Turunkan Jumlah Kasus Virus Corona
Baca: 4 Poin Penting Soal Virus Corona, dari Asal hingga Self Limiting Disease
Menurutnya, hal yang penting dilakukan adalah edukasi pada masyarakat mengenai tujuan ditutupnya tempat-tempat wisata.
"Yang penting harus disertai komunikasi dan edukasi masyarakat, artinya masyarakat belum mengetahui tujuan penutupan," tegasnya.
"Jangan sampai ada tempat wisata yang ditutup kemudian membuat masyarakat menuju wisata lain," sambung Brian.
Brian menambahkan, masyarakat harus diberi pemahaman mengenai pentingnya social distancing.
Update corona di Indonesia
Juru bicara pemerintah atas kasus virus corona, Achmad Yurianto, kembali memberikan keterangan soal update pasien Covid-19.
Hingga saat ini, pasien positif corona tercatat menjadi 172 orang.
Sebanyak 5 orang meninggal dunia dan 9 orang dinyatakan sembuh.
Sejak mewabah di Indonesia beberapa waktu lalu, kasus virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Baca: Darurat Corona Diperpanjang, Kemenhub: Mudik Gratis Berpotensi Ditiadakan
Baca: Pelayanan SIM Keliling Tetap Berjalan, Antisipasi Penyebaran Virus Corona Diperketat
Pemerintah sebelumnya merilis data 134 orang dinyatakan positif corona.
Hal ini disampaikan oleh Achmad Yurianto dalam jumpa pers pada Selasa (17/3/2020) sore, dikutip Tribunnews dari YouTube BNPB Indonesia.
"Data terakhir yang kita rilis adalah 134 dengan angka kematian 5 orang," katanya.
Data tersebut diperoleh pada 15 Maret 2020 siang.
Kemudian, ada penambahan 12 kasus sehingga total pasien positif corona menjadi 146 orang.
Penambahan kasus kembali terjadi hingga hari ini.
Sebanyak 20 orang dari pemeriksaan yang dilakukan Badan Litbang Kesehatan dinyatakan positif corona.
Sementara 6 orang lain yang diperiksa di Universitas Airlangga juga dinyatakan positif.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilakukan Badan Litbang Kesehatan."
"Dan ditambah 6 orang dari spesimen yang diperiksa Universitas Airlangga," katanya.
Baca: 9 Cara untuk Mengatasi Kecemasan Selama Wabah Virus Corona
Baca: WHO Desak Negara di Asia Tenggara Lebih Agresif Tangani Virus Corona
Menurut Yuri, penambahan terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
Lebih lanjut, dijelaskan Yurianto, secara umum kondisi pasien yang dirawat sudah membaik.
Untuk diketahui, total 172 orang tersebut merupakan mereka yang dirawat di RS.
Data terbaru juga menunjukkan, setidaknya ada 9 orang yang telah pulih.
"Ada 9 orang dinyatakan sembuh dan bisa pulang," tandas Yuri.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Miftah)