Anies Sempat Batasi Transjakarta hingga MRT: Antre di Luar Risiko Penularan Corona Lebih Rendah
Di Mata Najwa, Anies Baswedan ungkap alasan batasi Transjakarta, MRT, LRT: Karena di gerbong juga sudah antre.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat melakukan pembatasan penggunaan transportasi umum di Jakarta seperti Transjakarta, MRT, dan LRT.
Kebijakan Anies itu sempat menimbulkan protes dari berbagai kalangan, khususnya para pengguna sarana transportasi tersebut lantaran menciptakan antrean yang cukup panjang.
Anies kemudian menjelaskan bahwa sehari-hari memang kerap terjadi antrean namun ia meyakini antrean di luar halte atau stasiun lebih rendah risikonya dalam penularan virus corona.
Dilansir Tribunnews.com, hal tersebut diungkap Anies dalam teleconference unggahan YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/3/2020).
Anies mengklaim sebelum virus corona mewabah hebat seperti saat ini, para penumpang antre di dalam stasiun dan halte sehingga terjadi kepadatan di dalam gerbong kereta dan bus.
Ia tak ingin membiarkan para penumpang terus berdesak-desakan dan berpotensi menyebarkan virus corona.
Baca: BREAKING NEWS: Anies Baswedan Putuskan Semua Kegiatan Ibadah di Jakarta Dilakukan dari Rumah
Baca: BREAKING NEWS: 309 Orang Terinfeksi Covid-19, Ini 15 Provinsi Sebarannya
"Soal antrean penumpang di mana-mana, selama berminggu-minggu, itu kepadatan ada dalam bus, ada dalam gerbong, tidak antre di luar pun di gerbong berdekatan, padat sekali," ujar Anies.
"Tidak mungkin di ruang tertutup gerbong kereta atau di bus padatnya seperti itu."
"Bila itu dibiarkan terus, di situlah letak potensi penularan," sambungnya.
Anies kemudian melakukan pembatasan pada Senin (16/3/2020) dan sempat berencana akan berlaku 14 hari ke depan namun batal.
Pembatasan di antaranya berupa jam operasional hingga pemangkasan rute.
Akibat kebijakannya ini, antrean pun mengular bahkan sampai ke jalanan.
"Karena itulah kemudian kita lakukan pembatasan, di mana jumlah yang masuk ke stasiun, ke halte, dibatasi, antreannya di luar," kata Anies.
Baca: Anies Klaim Jakarta Bisa Tes Corona, Sehari hingga 150 Kasus
Baca: Anies Ungkap Data Pasien Corona Beda dari Pemerintah, Najwa: Tak Koordinasi atau Ada yang Ditutupi?
Namun, Anies menyebut antrean di ruang terbuka lebih baik dibanding di dalam ruangan.