Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekurangan APD, Petugas Medis di Sukabumi Pakai Jas Hujan Plastik

Para tenaga medis di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa mengenakan APD darurat dalam penanganan pasien terkait virus corona.

Editor: Miftah
zoom-in Kekurangan APD, Petugas Medis di Sukabumi Pakai Jas Hujan Plastik
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Tim verifikasi Dinas Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) pada simulasi penanggulangan Pandemi Ebola di Dermaga II Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/11/2014). Simulasi ini bertujuan mengetahui kesiagaan petugas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam mencegah ancama wabah Ebolah. Hingga November 2014 terlaporkan sebanyak 16.169 kasus dengan total kematian 6.928 akibat virus yang dapat menular antar manusia dan hewan primata tersebut. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM- Para tenaga medis di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa mengenakan alat pelidung diri (APD) darurat dalam penanganan pasien terkait virus corona.

Para tenaga medis yang bekerja di garda terdepan ini memakai jas hujan plastik untuk melindungi seluruh badannya dalam menangani pasien terkait corona.

Hal ini terjadi karena persediaan APD sudah tidak mencukupi dan tidak sebanding dengan pasien yang sedang ditangani.

Rincian APD yang dikenakan dokter dan para perawat, mulai dari penutup kepala, kaca mata google, masker, pakaian, sarung tangan pendek dan panjang serta sepatu bot.

''APD ini memang sudah hampir habis, karena memang sekali pakai langsung dibuang,'' ungkap Direktur RSUD Sekarwangi dr Albani Nasution dalam konferensi pers di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Kamis (19/3/20200.

Menurut Albani, pihaknya sudah berupaya dan mencoba meminta bantuan APD ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi dan Dinkes Provinsi Jawa Barat. Namun hingga saat ini ajuan itu belum terealisasi. Oleh karena itu, pihaknya berkreasi memakai jas hujan plastik.

Baca: Ganjar Pranowo Siapkan Rumah Sakit dan Libatkan Sejumlah Tokoh Tangani untuk Corona

Baca: BREAKING NEWS - 1 Pasien Positif Corona, Tjhai Chui Mie Tetapkan Kota Singkawang Kalbar Status KLB

Baca: Kondisi Terkini Wuhan Saat Dunia Hadapi Corona: Kehidupan Kembali Normal, Situasi Berubah Dramatis

''Makanya kami berkreasi, kira-kira yang bisa menutupi kondisi teman-teman saat melakukan pemeriksaan pakai apa dan yang memungkinkan memang jas hujan,'' ujar dia.

Berita Rekomendasi

''Juga di pasaran APD ternyata sangat langka dan harganya sangat mahal. Biasanya sekitar Rp 300.000, sekarang sampai Rp 900.000,'' sambung Albani.

Albani menuturkan, berdasarkan pengalaman para sejawatnya, pemakaian jas hujan dianjurkan.

Sebab, bahannya lebih kuat dari bahan plastik, namun memang lebih panas.

''Tapi kalau dilihat pemakaiannya untuk APD sangat efektif, saya bilang cukup keren, karena warna warni,'' tutur dia.

Dia menjelaskan, pemakaian APD ini sangat penting dalam penanganan medis, terutama untuk meminimalisasi kontak antara tim medis dengan pasien yang diduga memiliki penyakit.

Saat ini, lanjut Albani, pihaknya sedang menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19.

Penularannya masih diduga melalui percikan saluran napas, masih belum melalui udara.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas