130 WNI Dpulangkan Dari Malaysia, Gubernur Riau Minta Kesehatan Mereka Diperiksa
Atas kondisi itu, Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada para warga tersebut untuk melakukan cek kesehatan untuk memastikan
Editor: Hendra Gunawan
191 WNI Pulang Mendadak dari Malaysia ke Selatpanjang
Penerapan pembatasan pergerakan (lockdown) oleh Malaysia membuat Warga Negara Indonesia (WNI) banyak yang pulang secara mendadak ke tanah air.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Selatpanjang Maryana menyatakan, ada 191 warga negara Indonesia (WNI) asal Kepulauan Meranti yang telah dipulangkan dari Malaysia terhitung sejak 17 dan 19 Maret 2020.
Dirincikan bahwa pada tanggal 17 Maret 2020 ada 94 orang yang tiba di Kepulauan Meranti dimana 91 merupakan WNI dan 3 WNA, lalu pada 19 Maret 2020 ada 100 orang yang tiba di Selatpanjang dari Malaysia dan semuanya merupakan WNI.
Pada tanggal 18 Maret tidak ada pelayaran kapal dari Malaysia ke Selatpanjang.
"Dari 91 WNI yang pulang pada Selasa (17/3) kita dapati ada tiga orang WNA. Tapi besoknya langsung kembali ke Negara asalnya Malaysia atas kemauan sendiri. Jadi mereka bertiga saja yang menaiki Kapal Elugo kemarin," ungkap Maryana saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (19/3/2020).
Terkait pengawasan, Maryana mengaku pihaknya hanya melakukan pendataan saja.
Itu pun menurut dia, hanya bagi WNI yang melangsungkan kedatangan atau keberangkatan melalui jalur internasional, Pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang.
Namun Maryana mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa orang warga Meranti yang berada di Malysia saat ini.
"Kalau jumlah WNI di sana kita tidak tahu, karena merek da yabg pulang dari Tanjung balai, tidak semuanya melalui Selatpanjang, Selain itu mereka yang mengurus paspor juga tidak bisa dipastikan semuanya berangkat ke sana." Ujarnya.
Namun demikian Maryana menyarankan sesuai arahan pemerintah pusat agar WNI yang berada di luar negeri agar segera kembali seperti dari negara Malaysia mengingat Negera tersebut juga sudah menyatakan lockdown.
"Itu sesuai dengan arahan pemerintah pusat, bisa ada kesulitan kembali dari sana bisa menyampaikannya melalui Konsulat Jendral RI yang ada di Johor," ungkapnya.
Rentetan dari wabah tersebut dijelaskan Maryana, juga berdampak buruk pada pemohon pembuatan pasport baru.
"Berdampak juga. Persentasenya menurun sampai 50 persen sejak tanggal 17 kemarin," ungkapnya.