TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memesan dua juta butir Avigan untuk mengobati pasien corona di Indonesia, menjadi sorotan media Jepang.

Asian Nikkei menuliskan Jokowi memesan Avigan tiga hari setelah China mengklaim obat flu keluaran Fujifilm ini bisa menyembuhkan pasien terjangkit virus corona.

"Tidak ada antivirus yang ditemukan. Tetapi beberapa obat telah dicoba di beberapa negara dan menyebabkan pemulihan, yaitu Avigan," terang Jokowi, Jumat (20/3/2020), seperti diberitakan Asian Nikkei.

Media Jepang ini juga menuliskan detail, Jokowi telah mengimpor lima ribu butir Avigan dan sedang dalam proses pemesanan untuk dua juta butir lainnya.

Menurut wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam pengembangan Avigan, pembuatan obat satu ini membutuhkan perjuangan keras selama tiga dekade.

Baca: Apa Itu Avigan? Obat Corona Asal Jepang yang Dipesan Jokowi Sebanyak 2 Juta Butir

Baca: Menantu Menteri Tjahjo Kumolo Aktor Detri Warmanto Positif Corona, Ungkap Tak Rasakan Gejala Apapun

Sejarah ini bisa menjadi berkah sekaligus kutukan bagi produsennya, Toyama Chemical, karena bergabung dalam perlombaan secara global untuk menemukan obat corona.

Menurut Yohei Doi, yang memimpin uji klinis di Fujita Health University, keuntungan Avigan di tengah krisis saat ini adalah adanya cadangan nasional, serta penelitian, dan tes ekstensif yang dilakukan untuk influenza.

"Di sisi lain, kita belum tahu apakah itu (Avigan) bisa mengurangi virus (corona)," katanya.

Yohei menyebutkan, hasil penelitian di China soal Avigan terhadap corona cukup menggembirakan.

Tapi, sayangnya detail yang disampaikan belum terlalu banyak.

Seperti profil pasien yang menerima Avigan, belum dipublikasikan.

Cara kerja Avigan berbeda dari obat flu yang banyak digunakan, seperti Tamiflu (seltamivir) dan Relenza (zanamivir).

Kedua obat itu bekerja melumpuhkan virus influenza agar tak menyebar dari sel ke sel dengan memblokir enzim penting.

Sementara Avigan, bekerja dengan menghentikan gen virus agar tidak mereplikasi di dalam sel yang terinfeksi.