Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengendalian Virus Corona, Menteri LHK Sebut Langkah Presiden Jokowi Sangat Jelas dan Terukur

Menteri Siti mengatakan, demikian pula penyemprotan ruangan dengan desinfektan dilakukan di kantor-kantor dan sudah sebagian selesai

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengendalian Virus Corona, Menteri LHK Sebut Langkah Presiden Jokowi Sangat Jelas dan Terukur
Ist
Siti Nurbaya 

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Presiden Jokowi terus memantau langkah-langkah semua kementerian dan lembaga dalam rangka pengendalian virus corona atau Covid-19.

Semua itu demi untuk mencegah penyebaran virus dan upaya penanggulangannya lebih efektif.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) , Siti Nurbaya Sabtu (21/3) menyatakan kebijakan Presiden ini sangat jelas dan terukur serta dapat dijalankan oleh kementerian/lembaga, termasuk KLHK.

Rapat terbatas kabinet dilakukan Presiden setiap hari dalam memantau. Juga rapat tingkat Menko dilakukan, seperti yang dilakukan pada Rakor Kemenko Maritim dan Investasi Jumat sore setelah Rapat terbatas atau Ratas Kabinet pagi hari dipimpin Presiden.

“Sangat jelas arahan Bapak Presiden dan dilaksanakan oleh KLHK,” ujar Menteri Siti sambil menambahkan bahwa pihaknya juga secara ketat memonitor jajaran di bawahnya.

Baca: Pandemi Virus Corona, Komisi XI DPR Minta Pemerintah Gelontorkan BLT untuk Buruh, Tani, dan Nelayan

Dalam keterangan tertulis Sabtu (21/3), Menteri LHK, Siti Nurbaya menjelaskan tentang pengendalian Covid 19 pada hari Jumat tanggal 20 Maret 2020 sebagai berikut:

Pertama, bekerja di rumah atau work from home (WFH) dijalankan , dan pelayanan publik berjalan normal, karena ada piket kantor.

Berita Rekomendasi

Dalam kaitan ini diwajibkan ada laporan jurnal harian personil selama WFH yang diserahkan mingguan kepada Sekjen melalui sekretaris komponen eselon 1 masing-masing.

Menteri Siti mengatakan, demikian pula penyemprotan ruangan dengan disinfektan dilakukan di kantor-kantor dan sudah sebagian selesai.

“Sekjen membentuk posko informasi online untuk menerima laporan perkembangan staf yang sakit atau alami gejala seperti bersin, batuk, pilek, demam dan sesak napas. Laporan disiapkan harian oleh posko secara berantai melalui sekretaris komponen eselon 1 melalui kepegawaian/bagian umum,” papar Menteri Siti.

Baca: Cara Kerja Rapid Test Virus Corona, Berikan Hasil dalam Waktu Sekitar 20 Menit

Dalam hal adanya personil yang hasil testnya positif Covid-19, atau sebagai OPD kata Menteri Siti, dibimbing untuk self isolation dan dipantau secara ketat mengikuti arahan Satgasnas atau rumah sakit (RS).

“Selain itu Sekjen menyiapkan terbatas hand sanitizer dan masker bagi staf yang memerlukan atau masyarakat, secara terbatas,” ujar Menteri Siti Nurbaya.

Pelaksanaan Kegiatan

Meski situasi mengharuskan ada pembatasan kerja di rumah, tetapi menurut Menteri Siti Nurbaya, kegiatan kementerian LHK disesuaikan dan direncanakan serta dilaksanakan.

Dijelaskan, kegiatan crowd HPSN agenda PSLB3 15 Maret di Borobudur, 22 Maret di Mandalika dan 25 Maret di Likupang, ditunda dan akan dilaksanakan setelah krisis Covid-19 ini selesai.

Selanjutnya dilakukan pelatihan pendidikan masyarakat yang ada di sesuaikan dengan sistem online jarak jauh.

BP2SDM KLHK menyiapkan rencana paket 2 unit pelatihan sistem jarak jauh sebagai substitusi pelatihan masyarakat dengan sekolah lapang. Ini ditujukan bagi kelompok tani hutan sosial.

Menteri Siti Nurbaya juga menugaskan Dirjen PSKL untuk sedapat mungkin paket-paket bantuan yang mendorong ekonomi masyarakat seperti di Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) agar direalisasikan dan dilaksanakan terbatas (tidak crowded tapi well recorded).

Langkah Terkait Konservasi 

Dalam kaitan langkah-langkah konservasi, Menteri Siti Nurbaya menjelaskan, dari sebanyak 54 TN sudah dilakukan penutupan untuk wisatawan pada sebanyak 15 Taman Nasional (TN) dan juga Taman Wisata Alam (TWA) oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) termasuk Labuan Bajo, Rinjani, Ijen, Kepulauan Seribu, Merapi, Tangkuban perahu, dan lain lain.

Data tahun 2019 mencatat sebanyak 7.464.828 wisnus dan 466.460 wisman. Dalam record KSDAE saat ini sudah ada penurunan visitor sekitar 10-20 %.

Dirjen KSDAE sudah mengeluarkan juga SE untuk semua Lembaga Konservasi agar menjaga berkembangnya penyakit dari dan kepada hewan seperti Tbc, hepatitis, salmonela dan lain-lain yang tidak boleh terjadi.

“ Hewan dan petugasnya harus sama-sama dijaga untuk tetap sehat dan segar”.

Dalam bidang pendidikan, kata Siti Nurbaya, Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) disebutkan sudah dalam kendali Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BP2SDM.

“Terhadap kegiatan sebanyak 1437 murid SKMA tidak ada belajar dengan tatap muka tapi dialihkan ke belajar dari rumah dan sistem online,” ujarnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas