Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ciri-ciri Baru Corona: Tak Bisa Cium Bau hingga Pasien Tak Tunjukkan Gejala

Virus corona telah menunjukkan gejala baru yang baru-baru ini ditemukan. Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ciri-ciri Baru Corona: Tak Bisa Cium Bau hingga Pasien Tak Tunjukkan Gejala
Sky News Youtube
Inilah Kondisi Rumah Sakit Terpadat Kasus Covid-19 di Italia: Ruang Tunggu Seperti ICU - Virus corona telah menunjukkan gejala baru yang baru-baru ini ditemukan. Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi global yang bernama virus corona atau Covid-19 terus menunjukkan tanda-tanda barunya.

Seiring berjalannya waktu, virus corona telah tercatat ada 337.722 kasus dan telah membunuh 14.657 orang di seluruh dunia pada Senin (23/3/2020) hari ini.

Di Indonesia sendiri, virus corona telah tercatat ada 579 kasus yang telah tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 65 kasus baru.

Baca: Jauh dari Suaminya, Aura Kasih Berharap Virus Corona Cepat Berlalu

Baca: WHO Ungkap Virus Corona Dapat Bertahan Hidup di Udara, Ahli Biologi Professor David: Bisa Melayang

Adapun kasus kematian bertambah satu kasus sehingga jumlah pasien meninggal kini menjadi 49 orang.

Dan jumlah pasien sembuh juga bertambah 1 orang.

Kini, total terdapat 30 pasien dinyatakan sembuh.

Berita Rekomendasi

Virus corona telah menunjukkan gejala baru yang baru-baru ini ditemukan.

Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.

Baca: BREAKING NEWS Perempuan Mengaku ODP Corona Terobos Kerumunan Jumpa Pers di Pemprov Maluku

Baca: Bamsoet Berkirim Surat ke Doni Monardo, Minta Anggota MPR dan Keluarganya Dites Corona

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum virus corona, seperti demam dan batuk.

Dikutip dari Kompas.com, studi ini dungkap oleh ahli rinologi terkemuka asal Inggris.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

Seputar Virus Corona
Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien di seluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

Baca: UPDATE Kasus Virus Corona Seluruh Provinsi di Indonesia Senin 23 Maret 2020: Total Terkonfirmasi 579

Baca: UPDATE: 30 Pasien Virus Corona Dinyatakan Sembuh

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia. Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.

Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus Corona yang umum Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.

Mereka tidak menunjukkan gejala virus Corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam. Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.

Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Baca: Belajar dari Italia: Remehkan Bahaya Corona, Kini Jadi Negara Kedua Kematian dan Infeksi Terbanyak

Baca: Kapan Pandemi Corona Akan Berakhir? Simak Penjelasan Para Ahli

Gejala yang Harus Diperhatikan

Dikutip dari The New York Times, gejala infeksi ini termasuk demam, batuk dan kesulitan bernapas atau sesak napas.

Penyakit ini menyebabkan lesi paru-paru dan pneumonia.

Tetapi kasus-kasus yang lebih ringan mungkin menyerupai flu atau pilek, membuat pendeteksian menjadi sulit.

Pasien juga dapat menunjukkan gejala lain, seperti masalah pencernaan atau diare.

Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa gejala dapat muncul hanya dalam dua hari atau selama 14 hari setelah terpapar virus.

Baca: Menaker Ajak Pelaku Industri Pariwisata Hadapi Dampak Corona

Baca: Daftar Wilayah Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin (23/3/2020), Ada 1 Kasus Baru di Maluku Utara

Jika Anda demam atau batuk dan baru-baru ini mengunjungi Cina, Korea Selatan, Italia, atau tempat lain dengan wabah virus corona yang diketahui, atau menghabiskan waktu bersama seseorang yang melakukannya, kunjungi penyedia layanan kesehatan Anda.

Hubungi terlebih dahulu, sehingga layanan kesehatan dapat mempersiapkan kunjungan Anda dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasien dan staf lain dari kemungkinan paparan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi: Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru untuk Virus Corona

(Tribunnews.com/Whiesa/Siti Nurjannah Wulandari) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas