Ciri-ciri Baru Corona: Tak Bisa Cium Bau hingga Pasien Tak Tunjukkan Gejala
Virus corona telah menunjukkan gejala baru yang baru-baru ini ditemukan. Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi global yang bernama virus corona atau Covid-19 terus menunjukkan tanda-tanda barunya.
Seiring berjalannya waktu, virus corona telah tercatat ada 337.722 kasus dan telah membunuh 14.657 orang di seluruh dunia pada Senin (23/3/2020) hari ini.
Di Indonesia sendiri, virus corona telah tercatat ada 579 kasus yang telah tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 65 kasus baru.
Baca: Jauh dari Suaminya, Aura Kasih Berharap Virus Corona Cepat Berlalu
Baca: WHO Ungkap Virus Corona Dapat Bertahan Hidup di Udara, Ahli Biologi Professor David: Bisa Melayang
Adapun kasus kematian bertambah satu kasus sehingga jumlah pasien meninggal kini menjadi 49 orang.
Dan jumlah pasien sembuh juga bertambah 1 orang.
Kini, total terdapat 30 pasien dinyatakan sembuh.
Virus corona telah menunjukkan gejala baru yang baru-baru ini ditemukan.
Siapapun yang mendadak tidak bisa mencium bau adalah pembawa virus corona tak kasat mata.
Baca: BREAKING NEWS Perempuan Mengaku ODP Corona Terobos Kerumunan Jumpa Pers di Pemprov Maluku
Baca: Bamsoet Berkirim Surat ke Doni Monardo, Minta Anggota MPR dan Keluarganya Dites Corona
Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum virus corona, seperti demam dan batuk.
Dikutip dari Kompas.com, studi ini dungkap oleh ahli rinologi terkemuka asal Inggris.
Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.
Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.
"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.