Profil Achmad Yurianto, Jubir untuk Virus Corona yang Mengawali Karier sebagai Dokter Militer
Berikut ini Profil Achmad Yurianto, Jubir untuk Virus Corona yang Mengawali Karier sebagai Dokter Militer
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
- Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada tahun 2009
- Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
- Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes pada 2015 hingga pertengahan 2019.
- Sekretaris Ditjen P2P pada 2019
- Dirjen P2P pada 2020
Baca: WHO Sebut Strategi Lockdown Ternyata Tidak Mampu Perangi Virus Corona
Baca: Ada Pandemi Global Virus Corona, Tempat Wisata di Bali Ditutup Sementara
Baca: Prabowo Beri Apresiasi untuk BNPB, Dokter dan Perawat: Mereka Pahlawan Bangsa
Sebelum dikenal sebagai juru bicara virus corona, Achmad Yurianto juga baru saja resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI menggantikan Anung Sugihantono.
Ia dilantik sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI oleh Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto, Selasa (9/3/2020).
Dikutip dari Kompas.com seperti dikutip dari Website Kemenkes, usai pelantikannya, Yuri menyoroti program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Pihaknya menyebut, Germas bukan lagi soal tahapan sosialisasi, melainkan sudah harus terus membudayakan Germas.
''Sebenarnya ''kapal'' kita Germas, kalau ''kapal'' Germasnya tidak kuat yang akhirnya muncul itu penyakit."
"Oleh karena itu kita sekarang tidak lagi ngomong sosialisasi Germas tapi membudayakan Germas."
Baca: Kota Wuhan Memasuki Hari Kelima Nihil Kasus Positif Virus Corona
Baca: Gadis 12 Tahun Positif Covid-19, Masih Berjuang Hidup dengan Ventilator
Baca: Ini Rincian Alat Kesehatan dan APD Tahap Pertama yang Didatangkan dari Shanghai
"Germas itu tegas Inpres-nya, sekian Lembaga yang berperan dalam Germas,'' katanya, Senin (9/3) di Gedung Kemenkes, Jakarta
Ia menilai masih banyak permasalah kesehatan yang harus diselesaikan termasuk, soal Covid-19.
''Sekarang Covid-19 masih, sekarang DBD, kita masih punya masalah dengan TBC, kita masih punya masalah dengan malaria,'' ujar dia.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/Bangka Pos/Muhammad Noordin/Tribun Batam/Widi Wahyuning Tyas/Kompas/Nur Rohmi Aida)