Tangani Covid-19, 105 Ribu APD Siap Didistribusikan, Ini Rincian Pembagiannya
Sebanyak 150 ribu alat rapid test virus corona dan 105 ribu alat pelindung diri (APD) siap didistribusikan ke berbagai rumah sakit di Indonesia.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia telah menyiapkan alat kesehatan yang didatangkan dari China guna menangani pasien virus corona (Covid-19).
Berbagai alat kesehatan tersebut diantaranya yakni kit test yang digunakan untuk rapid test serta alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk para tenaga medis.
Ada sebanyak 150 ribu alat rapid test virus corona 105 ribu alat pelindung diri yang siap untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia.
"45 ribu unit akan didistribusikan di DKI, di Bogor, dan di Provinsi Banten. Kemudian 40 ribu unit akan didistribusikan untuk Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Bali,"
"Dan 10 ribu akan didistribusikan ke seluruh provinsi yang ada di luar Jawa serta 10 ribu sebagai cadangan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Wisma Atlet Kamayoran, Senin (23/3/2020).
Jokowi menjelaskan, saat ini banyak negara yang berebutan untuk mendapatkan alat kesehatan, ia bersukur Indonesia saat ini sudah menambah alat kesehatan yang dibutuhkan.
"Sekarang ini 180 negara kurang lebih, semuanya berebutan untuk mendapatkan, baik itu APD, baik itu masker, baik itu sanitizer, semuanya, semua negara," kata Jokowi dalam pernyataannya seperti disiarkan kanal YouTube Sekretaris Presiden.
Baca: Stafsus Milenial Jokowi Sebut Anak Muda Penular Terbesar Virus Corona
Baca: Andrea Dian Positif Corona, Curhat Soal Rajin Olahraga : Sulit Hadapi Situasi Ini
Baca: Maruf Amin Minta MUI Terbitkan Fatwa Salat Tanpa Wudu bagi Tenaga Medis yang Tangani Corona
Terkait obat klorokuin, Jokowi juga telah menyiapkan obat yang sebanyak 3 juta butir.
Dijelaskan Presiden, obat ini merupakan obat yang diproduksi oleh Kimia Farma, produksi Indonesia.
Lebih lanjut, klotokuin ini bukan obat first line tetapi obat second line karena memang obat COVID-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya.
"Tetapi dari pengalaman beberapa negara, klorokuin ini sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 yang sembuh dan membaik kondisinya," jelas Jokowi.
Penggunaan obat ini harus melalui resep dokter karena bukan merupakan obat bebas dan termasuk obat keras.
"Untuk pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter yang merawatnya klorokuin ini cocok untuk pasien tersebut pasti akan diberikan," lanjutnya.
Baca: 225 Tim Medis Bakal Tangani Pasien Corona di Wisma Atlet
Baca: Wisma Atlet Jakabaring dan Asrama Haji Palembang Disiapkan Jadi Ruang Isolasi Covid-19
Belasungkawa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.