Penjelasan Jokowi soal Prioritas Rapid Test Corona dan Distribusi APD
Jokowi menyampaikan, para tenaga medis yang menangani pasien virus corona, akan menjadi prioritas dalam rapid test corona.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
“Kemarin sudah saya sampaikan bahwa APD telah kita distribusikan sebanyak 105.000 APD."
"Dikirim kepada Provinsi DKI 40.000, Jawa Barat 15.000, Jawa Tengah 10.000, Jawa Timur 10.000, DI Yogyakarta 1.000, Bali 4.000, dan provinsi-provinsi yang lain," jelas Jokowi.
Jokowi memastikan sejumlah APD yang disalurkan itu telah diterima oleh Dinas Kesehatan di tingkat Provinsi.
Diharapkan, para tenaga medis yang berada dalam garis terdepan penanganan pasien virus corona ini segera menerima.
“Secepat-cepatnya,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi telah meminta untuk kegiatan ekspor alat kesehatan seperti masker dan cairan pembersih tangan, dihentikan.
Baca: Cerita Dokter RSUD dr Soetomo Positif Corona Karena Tertular Pasien yang Bersin Tanpa Masker
Baca: Yang Diusir Virus Corona Bukan Bakteri, Sabun Biasa Sudah Efektif, Tak Perlu Antiseptik
Harapannya, alat-alat kesehatan buatan dalam negeri itu bisa memenuhi kegiatan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pemberian insentif bagi para dokter, perawat, dan jajaran rumah sakit yang bergerak dalam penanganan pasien corona, juga telah dialokasikan oleh pemerintah.
Distribusi Alat Rapid Test Corona
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan, saat ini sudah disalurkan alat rapid test dan alat perlindungan diri (APD) ke sejumlah daerah.
Sebanyak 125 ribu alat rapid test telah disalurkan oleh Kementerian Kesehatan, dan tenaga medis menjadi prioritas dalam tes tersebut.
"Beberapa hari terakhir Kementerian Kesehatan telah menyalurkan sebanyak 125.000 unit rapid test ke seluruh daerah," ujar Doni, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Selasa (24/3/2020).
Doni mengatakan, pihaknya telah mengirimkan APD ke sejumlah provinsi yang wilayahnya terjangkit virus corona.
"Sampai hari ini (Selasa) gugus tugas telah menyalurkan 105.000 alat pelindung diri ke sejumlah provinsi," ungkap dia.