Takut Menularkan, Perawat Diusir Dari Kos karena Bekerja di RS Persahabatan
Laporan terkait adanya perawat yang diusir dari kostannya itu diterima pihak Persatuan Perawat Nasional sejak Minggu, 2 Maret 2020 lalu
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawann Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tenaga kesehatan yang bertugas di RS Persahabatan, yang menjadi rumah sakit rujukan nasional penanganan virus corona (COVID-10), ada yang mendapat perlakukan tidak menyenangkan.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah menjelaskan ada perawat dan tenaga kesehatan yang diusir dari tempat kostanya karena ditakutkan menularkan virus.
"Sejak tahu RS Persahabatn rujukan nasional COVID-19 walaupun perawat tidak menangani COVID-19, bukan bekerja di ruang isolasinya mereka diminta tidak kost di situ," kata Harif kepada Tribunnews.com, Selasa (24/3/2020).
Laporan terkait adanya perawat yang diusir dari kostannya itu diterima pihak Persatuan Perawat Nasional sejak Minggu, 2 Maret 2020 lalu.
Saat ini perawat yang disuir dari kostannya itu, sementara waktu terpaksa mengungsi di Rumah Sakit Persahabatan.
"Sehingga perawat dan dokter itu sekarang yang saya dapat informasinya dan sudah saya tanya kembali mereka sedang menginap di rumah sakit," ucap Harif.
Harif menyebutkan pihak rumah saki sedang berkoordinasi mencari tempat tinggal yang layak untuk perawat yang diusir.
Baca: Reaksi Tiara Idol Dengar Ujian Nasional 2020 Ditiadakan karena Virus Corona
Baca: Cerita Seorang Ibu Berbagi Pengalaman Cara Mengatasi Gejala Virus Corona pada Anak
Baca: Jelaskan Protokol Isolasi, Jubir Covid-19 Minta Masyarakat Tak Gunakan Peralatan secara Bersama
"Sementara ini pihak rumah sakit sedang mencarikan tempat ya," ungkap Harif.
Selain dari lingkungan tempat tinggal, ada beberapa stigma negatif lainnya yang diterima perawat terkait COVID-19 seperti sulit mendapatkan perawatan maupun stigma negatif dari keluarga.
Namun Hanif mengatakan itu baru kabar mulut ke mulut saja, ia harus melakukan konfirmasi lebih detil lagi.
"Saya sedang konfirmasi misalnya perawat yang satu ruanan dengan perawat yang positif berobat ke rumah sakit lain, enggan diterima menerima jadi stigma dari tenaga kesehatan dan ada anak dan suami yang merasa khawatir tapi saya masih konfirrmasi tapi kalau rs persahabatn sudah betul ada," pungks Harif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.