Cerita Perjuangan Dokter Melawan Virus Corona, Alami Kekhawatiran hingga Kekurangan APD
Tenaga medis kini menjadi garda terdepan negara dalam menangani wabah Covid-19.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Tenaga medis kini menjadi garda terdepan negara dalam menangani wabah Covid-19.
Tangan-tangan merekalah yang merawat pasien dari berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga pasien positif Covid-19.
Merekalah para tenaga perawat yang rela menutup kesempatan berkumpul dengan keluarga di rumah demi berjibaku dengan penderita Covid-19.
Hari demi hari, siang berganti malam, tiada henti melayani mereka yang terus berdatangan.
Apakah mereka tidak takut tertular? Siapa bilang.
Mereka justru menyimpan kekhawatiran besar karena menjadi pihak yang paling rentan tertular.
Namun apa daya, rasa takut itu harus dihindari.
Mereka harus pintar menyembunyikan wajah takut dibalik masker mereka seraya membangun senyuman saat melayani pasien.
Bagi mereka, tugas lah yang paling utama.
Itu juga yang dikatan dokter berinisial M.
M adalah dokter yang bertugas di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan Jakarta.
Walaupun rumah sakit tempat dia bekerja tidak dijadikan rujukan pelayanan pasien Covid-19, namun rumah sakitnya cukup sering menerima ODP, PDP, bahkan pasien positif Covid-19 untuk dirujuk ke RS rujukan yang ditunjuk pemerintah.
Baca: Kenali Gejala Virus Corona, Influenza, dan Flu Biasa, Pastikan Anda Sehat, Berikut Perbedaannya
Baca: UN Dibatalkan, Kini Muncul Aturan Baru Soal Ujian Kenaikan Kelas Selama Masa Darurat Virus Corona
Baca: dr Tirta Geregetan Lihat Cuitan Netizen Twitter soal Corona: Itu Pengin Saya Jitak Kepalanya
“Selama 20 tahun saya menjadi dokter, baru kali ini saya mengalami hal sepeti ini,” kata M ketika ditemui Kompas.com, Rabu (25/3/2020).
Walau M adalah seorang dokter, bukan berarti M tidak merasakan takut atas wabah ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.