Kenali Gejala Virus Corona, Berikut Perbedaannya dengan Flu dan Influenza
Covid-19 memiliki beberapa perbedaan dengan flu dan influenza termasuk gejala dan resiko kematiannya.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Jika menderita batuk kering, kelelahan, dan demam, ada indikasi kamu mungkin menderita COVID-19.
Namun, perlu diketahui ada banyak persamaan antara gejala pilek, flu, dan Covid-19, mungkin sulit dibedakan.
Ketiganya disebabkan oleh virus dengan infeksi yang berbeda-beda.
Ada satu perbedaan utama yang mungkin terlihat, yakni pasien yang terinfeksi coronavirus akan mengalami sesak napas.
Sesak nafas adalah tanda umum Covid-19 yang terjadi sebelum pengembangan pneumonia.
Umumnya, flu atau influenza tidak menyebabkan sesak napas, kecuali jika sudah berkembang menjadi pneumonia.
Baca: Cara Buat Hand Sanitizer Sendiri yang Mudah dan Praktis, Beserta Tips dan Kegunaannya
Dikutip Tribunnews.com dari Healthline.com flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah muncul gejala demam.
Influenza juga memiliki gejala yang sama dengan Covid-19, tetapi sesak napas influenza biasanya tidak separah Covid-19.
Dalam kasus Covid-19, sesak napas sering terjadi 5 sampai 10 hari, setelah tanda pertama yaitu demam.
"Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering."
"Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare," menurut Sumber Tepercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca: Lima Hal yang Perlu Diketahui soal Infeksi Virus Corona Tanpa Adanya Gejala
Gejala Covid-19 biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah paparan.
Namun, ada beberapa orang yang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apa pun dan terlihat sangat sehat.
Orang-orang dengan gejala seperti ini tetap bisa menularkan virus bagi orang sekitarnya, bahkan jika mereka tidak merasa sakit.
Covid-19 bukan flu
Coronavirus, sebenarnya lebih terkait erat dengan flu daripada influenza.
Hal itu karena gejala khas Covid-19 lebih mirip dengan flu (demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, sakit otot atau tubuh, sakit kepala, kelelahan.
Sementara itu influenza memiliki gejala pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, sakit ringan, sakit kepala ringan, bersin, demam ringan, malaise.
Dalam hal membedakan antara flu dan Covid-19, hampir tidak mungkin untuk membedakan.
Itulah sebabnya orang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan, sehingga dapat meminimalkan risiko.
Demam, sakit tubuh, batuk, bersin semua bisa dikaitkan dengan mereka berdua, jadi itu benar-benar berarti bahwa jika ada kekhawatiran terhadap flu, ada kekhawatiran untuk Covid-19.
Kasus Covid-19 yang ringan diperkirakan berlangsung sekitar 2 minggu.
Baca: Mengenal Klorokuin, Avigan, hingga Kaletra, Daftar Obat yang Diuji untuk Sembuhkan Pasien Corona
Hampir tidak ada yang meninggal karena flu biasa.
Influenza dapat menyebabkan antara 12.000 dan 61.000 kematian.
Sementara Covid-19 berpotensi menyebabkan lebih banyak kematian, karena mudah ditularkan.
Populasi tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit, dan komplikasi dalam kasus-kasus serius mungkin termasuk pneumonia yang mengancam jiwa.
Jika kamu merasa sakit atau merasa telah terpapar Covid-19, ada abiknya untuk mengkarantina diri selama minimal 2 minggu.
Gejala parah Covid-19 yang memerlukan perhatian medis termasuk kesulitan bernafas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada.
Selain itu, bibir atau wajah kebiruan, yang terakhir menunjukkan kekurangan oksigen dalam aliran darah.
Sekitar satu dari setiap enam orang yang mendapat Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki masalah medis mendasar, seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau diabetes, akan lebih lemah jika terpapar Covid-19.
(Tribunnews.com/Mohay)