UPDATE: Pemkot Tangerang Liburkan Sekolah-sekolah hingga Lebaran
Pemerintahan Kota Tangerang membuat kebijakan teranyar terkait pencegahan perluasan virus corona.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintahan Kota Tangerang membuat kebijakan teranyar terkait pencegahan perluasan virus corona.
Melalui Dinas Pendidikan masa libur sekolah di Kota Tangerang diperpanjang.
Anak - anak murid kembali masuk sekolah setelah Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kota Tangerang, Masyati Yulia.
Baca: Ditutup Menguat pada Kamis Sore, Rupiah ke Level Rp 16.305 per Dolar AS
Baca: Andre Rosiade Minta Sumbar Jawab Aspirasi Warga soal Lockdown, Sandiaga: Kita Tidak Pilih Jalan Itu
"Pelaksanaan proses layanan pembelajaran dilakukan dari rumah masing - masing. Diperpanjang sampai dengan 29 Mei 2020," ujar Masyati kepada Warta Kota, Kamis (26/3/2020).
• Warga Jakarta Banyak yang Mudik di Masa Pemberlakuan Kerja di Rumah, DPRD Jabar Minta Lockdown
Para murid kembali masuk sekolah pada tanggal 2 Juni 2020. Menurutnya hal itu menindak lanjuti surat edaran Menteri Pendidikan di tengah penyebaran wabah Covid-19 ini.
"Sementara inu sesuai edaran di atas. Tapi kalau ada perkembangan lain nanti akan ada pemberitahuan kembali," kata Masyati.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive : https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/26/breaking-news-sekolah-di-tangerang-diliburkan-sampai-lebaran.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan terdapat 50 tenaga medis yang telah terpapar Covid-19 hingga Kamis (26/3/2020).
Baca: Bacaan Niat Puasa Syaban dan 5 Amalan Sunnah yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW
Baca: Olimpiade Tokyo Resmi Ditunda, Komite Penyelenggara Keluhkan Jadwal
Jumlah tersebut kata Anies tersebar di 24 rumah sakit yang berada di Ibu kota.
Oleh karena itu Anies menuturkan Pemprov DKI Jakarta bekomitmen untuk melindungi para tenaga medis sebagai garda terdepan menangani Covid-19.
Hal ini diungkapkan Anies dalam konferensi persnya di Balai Kota DKI Jakarta, pada Kamis 26 Maret 2020 sore.
“Teman-teman tim medis mereka yang berada paling depan, bekerjanya paling berat, keras dan memliki resiko yang paling besar (terpapar Covid-19),” kata Anies yang dikutip dari siaran langsung Kompas tv.
“Seperti kita ketahui tadi, jumlah tenaga medis yang terpapar saja itu sampai 50 orang jadi angka itu menggambarkan betapa besarnya resiko,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Anies juga menginformasikan terdapat dua tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini.