Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menunggu Terlalu Lama, PDP Corona Meninggal, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan: Saya Tidak Kuat

Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona dinyatakan meninggal dunia beberapa waktu lalu. Pasien tersebut sempat menunggu lama di RSUD Tangerang.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Menunggu Terlalu Lama, PDP Corona Meninggal, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan: Saya Tidak Kuat
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. Tribunnews/Irwan Rismawan 

"Pak Jokowi & Dr Terawan. Smg Bpk2 sehat. Mhn bantuan RS rujukan. Smlm sy d RSUD Kab Tangerang, 5 jam tanpa tindakn. Sy tdk kuat. Skrg sy di Rumah Sakit Eka Jaya, BSD. Jam blk lg k RSUD. Maaf mrepotkn. Trh ksh. Wass."

PDP Corona Meninggal karena Menunggu Lama, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan: Saya Tidak Kuat
PDP Corona Meninggal karena Menunggu Lama, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan: Saya Tidak Kuat

Mengutip dari Warta Kota, Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Muhammad Rifki, membenarkan pasien tersebut memang sempat datang ke rumah sakit.

Yang bersangkutan datang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Saat datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), si pasien harus menunggu cukup lama.

Hal tersebut diakui Muhammad Rifki lantaran banyak pasien yang tengah ditangani oleh petugas medis.

"Dia memang PDP datang ke sini untuk berobat."

"Kami memang memintanya untuk menunggu, karena banyak pasien juga yang harus ditangani," kata Rifki, Jumat (27/3/2020).

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, menurut Rifki, saat itu petugas tengah menyiapkan kamar dan menggunakan alat pelindung diri.

Namun, saat diminta menunggu, yang bersangkutan memilih untuk pergi.

Rifki menyebut, pihaknya mendapat informasi pasien pergi ke Eka Jaya Hospital, BSD.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit tersebut, pasien dinyatakan meninggal dunia.

Baca: Mendadak Batalkan Resepsi karena Corona, Pasangan Ini sampai Datangi Rumah Calon Tamu

Baca: Soal Usulan Stop Proyek Infrastruktur di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Kemenko Marves

"Tenaga medis ketika itu sedang mempersiapkan alat pelindung diri (APD) terlebih dulu. Pasien itu disuruh nunggu."


"Paling cuma sekitar lebih dari satu jam. Tapi dia tiba-tiba saja pulang. Ke rumah sakit Eka Hospital BSD dan dinyatakan meninggal dunia," kata Rifki, dikutip dari Warta Kota.

Lebih lanjut, Rifki menyebut, pihaknya bisa menangani pasien corona sebanyak 60 orang dalam sehari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas