Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orang Psikosomatis Bisa Ikut Merasa Sakit saat Baca Kabar Corona, Psikiater: Pilah-pilihlah Berita

Psikiater sarankan orang psikosomatis untuk kurangi baca berita corona dan akses medsos, demi kurangi kecemasan dan agar tak merasa kena corona.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Miftah
zoom-in Orang Psikosomatis Bisa Ikut Merasa Sakit saat Baca Kabar Corona, Psikiater: Pilah-pilihlah Berita
Frederic J. BROWN / AFP
Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona 

"Batuk kering ketika kita coba lihat mulutnya tidak ada peradangan."

"Atau mungkin merasa berdebar jantungnya, itu (setelah diperiksa) oke, atau merasa sesak napas tapi paru-parunya juga oke," paparnya.

Baca: Respons Maruf Amin hingga PDI-P soal Wacana Larangan Mudik Lebaran 2020 untuk Cegah Corona

Baca: Lebaran, Warga Dilarang Mudik karena Ada Pandemi Corona: Bagaimana Skemanya?

Danardi menjelaskan orang-orang dengan tingkat kecemasan berlebih ini memancing pikirannya sendiri sehingga seolah gejala corona juga muncul dalam dirinya.

"Jadi ada memang orang yang dengan kecemasan berlebih itu mencoba merasakan fisiknya sakit, padahal fisiknya sebenarnya dalam batas normal, ada banyak," terang Danardi.

Danardi mengaku ada banyak pasien yang menghubunginya karena gejala yang dirasa seperti corona itu.

Ia pun mengajak para pasiennya untuk menenangkan pikiran di antaranya dengan cara relaksasi agar pikiran negatif soal corona pun hilang.

"Dan pasien-pasien seperti ini akan menjapri kepada saya dan menyampaikan 'Kenapa saya seperti ini?'," ujar Danardi.

BERITA REKOMENDASI

"Kita ajak relaksasi, mungkin hiperventilasi, tarik napas panjang, mencoba untuk menentramkan diri, beribadah, itu bagus," jelasnya.

Bagi Danardi, orang psikosomatis memiliki daya adaptasi yang lemah sehingga jika ada bahaya sedikit saja langsung mempengaruhi pola pikirnya.

"Kita melihatnya bahwa ada orang-orang yang mempunyai daya adaptasi yang kurang kuat, ini malah akan menjadi lemah," kata Danardi.

Orang psikosomatis biasanya mengawali kecemasan dari seringnya menyimak atau membahas soal hal yang ia khawatirkan, misalnya corona.

Semakin banyak informasi yang diterima, terutama yang negatif, maka bukan kewaspadaan melainkan kebingungan yang ia dapat.

"Ini yang akan mencoba meng-coping, mekanisme ditingkatkan lagi, mencoba berdiskusi, dan mencoba mencari informasi yang lebih banyak," ujar Danardi.

"Itu kadang-kadang bukannya malah menjadi lebih tenang, tapi menjadi tambah bingung," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas