Orang Psikosomatis Bisa Ikut Merasa Sakit saat Baca Kabar Corona, Psikiater: Pilah-pilihlah Berita
Psikiater sarankan orang psikosomatis untuk kurangi baca berita corona dan akses medsos, demi kurangi kecemasan dan agar tak merasa kena corona.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Miftah
Danardi menyarankan untuk orang dengan gejala psikosomatis ini ada baiknya untuk mengurangi frekuensi membahas atau membaca soal corona.
Ada baiknya juga orang psikosomatis langsung berkonsultasi dengan dokter sehingga bisa tahu apa yang sebenarnya dialami dan bisa tenang.
"Nah, orang yang seperti ini harus pandai memilah. Bahwa 'Mana informasi yang saya terima, mana yang tidak harus saya dengar' atau lebih pas barangkali mengurangi lebih cocok," imbau Danardi.
"Mengurangi baca berita, mengurangi berdiskusi dengan keluarga, atau japri sama dokternya lebih bagus," imbuhnya.
Selain itu, orang-orang dengan daya adaptasi rendah ini juga disarankan untuk mengurangi akses media sosial yang bisa menambah kecemasannya.
"Betul, medsos-medsos ini memang ada yang ke kiri ke kanan, ada berita negatif, bahkan ada hoaks juga, jadi memang mengkhawatirkan," kata Danardi.
Berikut video lengkapnya:
Update data pasien corona Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia.
Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Yuri mengungkapkan terjadi penambahan jumlah pasien positif Covid-19 yang di Indonesia.
Yurianto menyebut pihaknya menemukan kasus baru pasien positif sebanyak 105 orang.
Dengan demikian, data hingga Kamis (26/3/2020) pukul 12:00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 893 orang.
“Kita lihat ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 103,” ujar Yuri yang dkutip dari siaran langsung di YouTube BNPB Indonesia.
“Sehingga total pasien Covid-19 di Indonesia berjumlah 893 orang,” imbuhnya.