Sebagian Masyarakat Mulai Mudik, Mereka Harus Terdata dengan Baik
Sebagian masyarakat yang berada di Jakarta mulai melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian masyarakat yang berada di Jakarta mulai melakukan mudik ke kampung halamannya masing-masing.
Hal itu dilakukan karena ketidakpastian kegiatan ekonomi di Jakarta akibat pandemi virus corona (covid-19).
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menilai wajar keadaan tersebut.
Sebab mereka memerlukan rasa nyaman dan aman serta perlu memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Ini respons masyarakat terhadap kondisi dirinya, keseharian dirinya memang dia butuh makan, butuh minum, butuh juga bisa merasa nyaman dengan kondisi lingkungan tertentu. Jadi mereka balik ke rumah masing-masing ke kampung," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (27/3/2020).
Baca: Positif Corona dan Dirawat di RS, Andrea Dian Salurkan 1.000 Baju APD untuk Tenaga Medis
Untuk mencegah penyebaran covid-19, politikus Partai Golkar itu meminta mereka yang melakukan perjalanan mudik untuk didata setelah sampai di kampung halamannya.
Terlebih mereka yang datang dari zona merah covid-19, seperti Jakarta dan sekitarnya.
Selain itu, dia meminta mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama dua pekan atau 14 hari
"Kemudian dilaporkan kepada tenaga kesehatan setempat, kan kita punya ada yang namanya bidan desa, perawat t desa. Mereka didata dan melakukan proses yang namanya isolasi mandiri selama 14 hari," ujarnya.
Baca: BMKG Gelombang Tinggi Besok, 28 Maret 2020: Gelombang di Laut Sulawesi Bagian Timur Capai 4 Meter
Melki juga menyarankan agar warga yang melakukan mudik menghindari keramaian saat berada di kampungnya.
Mereka harus membatasi diri bertemu orang-orang atau berada di luar rumah.
"Dilarang untuk hadir di pesta-pesta, atau hadir di tempat-tempat umum. Intinya di mana orang-orang berkumpul di kampung itu, mereka harus dibatasi untuk tidak boleh ketemu dulu, harus di dalam rumah. selama 14 hari," ucapnya.
"Mesti harus ada pemberlakuan tegas buat orang yang balik ke kampung tapi mereka tidak melaksanakan isolasi mandiri," imbuhnya.
Baca: Kabar Baik, Sosiolog Imam Prasodjo Sebut Rapat dengan Banyak Pengusaha Bahas Sumbangan Corona
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, mengatakan masyarakat banyak yang sudah colong start untuk mudik ke kampung halaman.
"Mereka melakukan mudik lebih awal, karena kegiatan ekonomi di Jakarta dalam keadaan sulit jadi mereka pulang kampung lebih awal," ucap Budi dalam video konferensi, Jumat (27/3/2020).
Ia menambahkan, masyarakat yang telah mudik lebih dulu ini kebanyakan adalah pekerja informal yang sepertinya memilih untuk mudik karena mulai tidak bekerja dalam situasi wabah Covid-19.
"Pada 20 hingga 22 Maret memang terlihat ada lonjakan di terminal tipe A yang berada di daerah, dan kebanyakan yang datang adalah warga dari Jabodetabek," ujar Budi.
"Lonjakan penumpang ini terjadi di Jawa Tengah, mulai dari Wonogiri, Purwokerto hingga solo," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.