Desainer Ralph Lauren Produksi Masker dan APD di AS
Ralph Lauren akan mulai memproduksi masker dan baju medis untuk mendukung perang melawan covid-19 embuat 250.000 topeng dan 25.000 baju medis di AS.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan fashion asal Amerika Serikat, Ralph Lauren akan mulai memproduksi masker dan baju medis atau alat pelindung diri (APD) untuk mendukung perang melawan covid-19.
Yayasan perusahaan Ralph Lauren akan mulai membuat 250.000 masker dan 25.000 baju medis di AS.
Dikutip dari BBC, merek-merek fashion lain juga telah berjanji untuk membantu membuat baju medis yang saat ini sangat dibutuhkan.
Yayasan Ralph Lauren juga menyumbang 10 juta dolar untuk tanggap darurat global terhadap pandemi virus corona.
Lebih jauh, di AS angka kematian telah meningkat di atas 1.700 jiwa.
"Perusahaan kami selalu memiliki semangat kebersamaan yang menginspirasi kreativitas kami," kata Kepala Eksekutif Ralph Lauren.
"Dan yang paling penting kami saling mendukung satu sama lain. Beberapa minggu hingga bulan terakhir, semangat kami tidak pernah goyah," tambahnya.
Tak hanya berhenti di Ralph Lauren semata, beberapa merek terkanal lain turut ambil bagian dalam melawan penyebaran covid-19.
Baca: Update Corona: 919 Orang di Italia Meninggal dalam Sehari Akibat Covid-19
Baca: Rekomendasi Jitu PSSI di Tengah Situasi Darurat Covid-19, Persilahkan Klub Bicarakan Kontrak Kerja
Baca: Vivo Perkuat Posisi Sebagai Merek Smartphone No. 2 Teratas di Indonesia
Baca: Wajibkah Somasi Dalam Perkara Pelanggaran Merek?
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa merek terkenal yang ikut membantu menyuplai kebutuhan medis:
Canada Goose
Merek mantel mewah, Canada Goose mengatakan akan mulai membuat baju medis untuk disumbangkan ke petugas kesehatan.
Sebelum minggu depan ditutup, produksi akan dimulai di dua fasilitas manufaktur Kanada.
"Di Kanada, orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari di garis depan Covid-19 di fasilitas kesehatam," kata Kepala Eksekutif Canada Goose, Dani Reiss.
"Mereka membutuhkan bantuan. Sekaranglah saatnya untuk menempatkan sumber daya dan kemampuan manufaktur kami, bekerja demi kebaikan lebih besar," ungkap Reiss.
GAP
Merek GAP, yang bermarkas di San Francisco mengatakan akan menggunakan pabriknya untuk membuat alat pelindung diri (APD).
GAP menggunakan koneksinya untuk mengisi rantai pasokan global agar orang-orang mendapatkan masker dan baju medis.
Baca: Tembus 1.000 Kasus Positif Covid-19 di Indonesia, Enam Negara di Asia Tenggara Nihil Kasus Kematian
Baca: RS Darurat Wisma Atlet Rawat 328 Pasien Covid-19
Louis Vuitton
Awal bulan ini, LVMH, pemilik merek Louis Vuitton mengatakan akan membuat hand sanitazer di Prancis.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)