Jokowi Sebut Stok APD Kian Terbatas, Butuh 3 Juta APD hingga Akhir Mei
Presiden Jokowi (Jokowi) mengatakan, butuh sebanyak 3 juta alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk para tenaga medis dalam menangani Covid-19.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi (Jokowi) mengatakan, butuh sebanyak 3 juta alat pelindung diri (APD) yang digunakan untuk para tenaga medis dalam menangani Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (30/3/2020) siang.
Jokowi menyebut, kebutuhan APD saat ini semakin terbatas jumlahnya, oleh sebab itu ia memintahkan kepada jajarannya untuk mempercepat pengadaan APD.
Ia meminta APD yang didatangkan nantinya merupakan hasil buatan dalam negeri.
"Laporan yang saya terima saat ini stok APD semakin terbatas, dan perhitungan menunjukkan bahwa kita membutuhkan kurang lebih 3 juta APD hingga akhir Mei," kata Jokowi dalam keterangannya seperti disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Saya juga meminta agar digunakan produk dalam negri, karena daftar yang saya terima ada 18 perusahaan perodusan APD di negara kita," jelasnya.
Baca: Jokowi Ungkap Masyarakat Terpaksa Mudik, Penghasilan Turun karena Corona, Ini Tindakannya
Baca: Melihat Jalan Jokowi di Sukoharjo, Dibuat atas Dasar Inisiatif Warga saat Pilpres 2019
Baca: UPDATE Covid-19 30 Maret 2020: Amerika Serikat Tambah 275 Kasus, Italia Tembus 10.779 Kematian
Untuk mendukung produksi APD tersebut, Presiden meminta agar impor bahan bakunya dipermudah.
Selain itu, Presiden juga meminta agar dilakukan pengembangan terkait pembuatan ventilator.
Menurutnya, banyak negara lain yang juga kekurangan ventilator.
"Agar ini juga bisa diproduksi di dalam negeri," terangnya.
Presiden menekankan agar para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam perlawanan Covid-19 dilengkapi dengan alat yang memadai.
"Perlindungan tenaga kesehatan, kemudian penyediaan obat, serta alat-alat kesehatan betul-betul menjadi prioritas yang utama."
"Pastikan bahwa seluruh dokter tenaga medis, perawat bisa bekerja dengan aman dengan peralatan kesehatan yang memadai," jelas Jokowi.
Baca: HOAKS Pasien Corona Kabur dari RSAL Mintohardjo, Dirut: Tuan E Belum Diperiksa
Baca: Profil dr Tirta, Dokter yang Gencar Kritik dan Beri Edukasi soal Virus Corona
Baca: UPDATE Daerah di Indonesia Tetapkan Semi Lockdown untuk Minimalisir Penularan Virus Corona
Ia juga meminta, agar para tenaga medis tersebut juga diprioritaskan untuk melakukan rapid test.
"Untuk rapid test, saya minta yang di berikan prioritas adalah tenaga-tenaga kesehtan berserta seluruh lingkaran keluaraganya dan khususnya yang terkena status ODP," kata Jokowi.
Selain APD, Jokowi juga meminta agar dilakukan pengadaan terkait perangkat uji lab, sebab menurutnya banyak permintaan dari para Gubernur.
"Gubernur banyak yang menyampaikan mengenai perangkat uji lab, seperti reagen, PCR, VTM, semuanya meminta itu, sehingga pengadaan untuk ini tolong diperhatikan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)