Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjualan Minuman Beralkohol Dilarang di Ibu Kota Greenland selama Lockdown

Di Nuuk, ibu kota Greenland, penjualan alkohol telah dilarang dalam upaya untuk mengurangi kekerasan terhadap anak-anak selama periode lockdown.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Penjualan Minuman Beralkohol Dilarang di Ibu Kota Greenland selama Lockdown
Warta Kota/Angga Bagya Nugraha
Ilustrasi minuman keras 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah Covid-19 semakin membuat banyak kalangan khawatir.

Kekhawatiran akibat wabah Covid-19 juga muncul di sektor ekonomi global, termasuk di Greenland.

Mengutip dari The Guardian, di Nuuk, ibu kota Greenland, penjualan alkohol telah dilarang.

Larangan tersebut dikeluarkan pihak berwenang dalam upaya untuk mengurangi kekerasan terhadap anak-anak selama periode lockdown yang disebabkan oleh wabah Covid-19.

"Dalam situasi seperti itu, kita harus mengambil banyak langkah untuk menghindari infeksi," kata Perdana Menteri, Kim Kielsen, pada hari Sabtu (28/3/2020).

“Tetapi inti keputusan saya adalah perlindungan anak-anak, mereka harus memiliki rumah yang aman," tegasnya.

Baca: Nekat Konsumsi Minuman Keras dan Mangga, 2 Warga di Bolmong Selatan Meninggal Dunia

Ilustrasi minuman keras.
Ilustrasi minuman keras. (Kompas.com)

Penyalahgunaan Alkohol

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, hampir satu dari tiga orang yang tinggal di wilayah Arktik Denmark , selama masa kanak-kanak pernah menderita pelecehan seksual.

Para ahli mengaitkan insiden tersebut dengan penyalahgunaan alkohol, narkoba dan ketidaktahuan tentang hak-hak anak.

Setelah Greenland menutup sekolah pada Senin (23/3/2020), 10 kasus virus corona didiagnosis, diikuti peningkatan kekerasan.

"Sayangnya, di Nuuk, kekerasan dalam rumah tangga telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir," Menteri Kesehatan, Martha Abelsen,

Ia megatakan, saat orang tua minum alkohol berlebihan, anak-anak yang tinggal di rumah meningkatkan bahaya paparan virus covorna.

Berlaku hingga 15 April 2020

Larangan alkohol mulai berlaku pada Sabtu (4/4/2020) dan dijadwalkan berlangsung hingga 15 April 2020.

Pertemuan lebih dari 10 orang juga telah dilarang di Greenland.

Lalu lintas udara juga telah dihentikan untuk membantu melawan virus corona.

Pembatasan alkohol ini menargetkan melambatnya tingkat kontaminasi.

"Orang-orang kurang menyadari bahaya kontaminasi ketika mereka minum alkohol," kata pernyataan itu.

Pemerintah mengatakan, mereka berkomitmen untuk menghilangkan pelecehan seksual anak di bawah umur pada tahun 2022.

Baca: 8 Fakta Unik Korea Selatan, Punya Standar Kecantikan Tinggi hingga Razia Alkohol bagi Pengemudi

Baca: Alkohol Swab Diborong untuk Bersihkan Ponsel dari Virus Corona, Dokter: Berbahaya Sekali

Informasi Terbaru Covid-19 

Sejumlah 722.196 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19. 

Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 151.766 orang telah dinyatakan pulih per Senin (30/3/2020) pukul 11.45 WIB. 

Sejumlah 33.976 kematian tercatat di seluruh dunia. 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020). 

Beberapa mahasiswa meracik hand sanitizer (cairan pembersih tangan) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (21/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif di tengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan. Tribun Manado/Andreas Ruauw
Beberapa mahasiswa meracik hand sanitizer (cairan pembersih tangan) di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Sabtu (21/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif di tengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan. Tribun Manado/Andreas Ruauw (Tribun Manado/Andreas Ruauw)

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan. 

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona. 

Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan. 

Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara. 

Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan. 

Baca: Virus Corona Tak Ada Hubungannya dengan Bir Corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas