Italia Perpanjang Lockdown hingga Paskah 2020
Lockdown, yang dijadwalkan berakhir pada Jumat (3/4/2020), sekarang akan berlanjut hingga setidaknya 12 April 2020, tepat di hari Minggu, Paskah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Italia telah memperpanjang lockdown hingga Paskah 2020.
Kabarnya, ada beberapa harapan bagi negara tersebut setelah melaporkan tingkat infeksi virus corona di Italia menurun.
Sebelumnya, jumlah kasus infeksi virus corona dilaporkan 1.648 pada Senin (30/3/2020).
Dibandingkan dengan 3.815 kasus infeksi pada Minggu (29/3/2020).
Melansir BBC, Italia percaya puncak krisis virus corona akan datang dalam waktu satu minggu.
Italia tercatat sebagai negara yang paling terpukul di dunia dalam hal jumlah kematian.
Pemerintah mengatakan, secara total, ada 11.591 kasus kematian di Italia.
Pada Senin (30/3/2020), Asosiasi Dokter Nasional Italia, mengumumkan kematian 11 dokter, sehingga totalnya menjadi 61.
Baca: UPDATE Corona Hari Ini, 31 Maret 2020: Kasus di Italia Tembus 100 Ribu, Spanyol Lampaui China
Baca: UPDATE Corona Hari Ini, 31 Maret 2020: Kasus di Italia Tembus 100 Ribu, Spanyol Lampaui China
Lockdown
Orang Italia telah hidup di bawah aturan ketat ini, selama tiga minggu.
Sebagian besar toko, bar, dan restoran tutup.
Masyarakat tidak diperbolehkan meninggalkan rumah kecuali memiliki hal penting yang perlu dikerjakan.
Lockdown, yang dijadwalkan berakhir pada Jumat (3/4/2020), sekarang akan berlanjut hingga setidaknya 12 April 2020, tepat di hari Minggu, Paskah.
Sementara, Gubernur wilayah selatan, Puglia mengatakan, pembatasan harus tetap berlaku sampai Mei.
Baca: Nagita Slavina Pakai Skincare Terkenal di Eropa Harga Belasan hingga Puluhan Juta, Intip Koleksinya
Baca: BREAKING NEWS Jokowi Sebut Episentrum COVID-19 Bergeser dari China ke AS dan Eropa
Baca: Saat Pandemi Virus Corona, 4 Tempat Wisata Ini Justru Ramai Dikunjungi Wisatawan
Apa yang Terjadi di Eropa?
Berikut ini Tribunnews rangkum beberpa hal yang terjadi di Eropa terkait perkembangan Covid-19:
1. Spanyol
Orang yang dites untuk virus corona mencapai 85.195, angka tersebut melebihi China.
Spanyol adalah negara paling terpukul setelah Italia, dengan total kematian mencapai lebih dari 7.300 kasus.
2. Jerman
Sejauh ini, Jerman menghindari wabah mematikan dibandingkan Spanyol dan Italia.
Tetapi jerman melaporkan lonjakan kasus pada Senin (30/3/2020) sebanyak 4.751 kasus.
3. Hungaria
Pemerintah Hungaria telah menyatakan kekuasaan darurat, dan dapat memerintah dengan dekrit.
Sebelumnya, Perdana Menteri Viktor Orban berjanji untuk bertindak secara proporsional.
Tetapi, para penentang Viktor, termasuk para aktivis HAM diluar Hungaria menuduhnya mengikis demokrasi.
4. Rusia
Moskow mulai melakukan lockdown terhadap 12 juta warganya demi menekan wabah virus corona.
5. Austria
Di Austria, masyarakat diminta memakai masker ketika pergi berbelanja.
Anjuran tersebut diumumkan pemerintah terkait pada Senin (30/3/2020).
Update Covid-19 Global, Selasa (31 Maret 2020)
Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus bertambah untuk berbagai negara di dunia.
Setidaknya virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di 202 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.
Melansir data worldmeters, hingga Selasa (31/3/2020) pukul 17.45 WIB, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 799.741.
Baca: Bantuan Warga Jakarta Terdampak Covid-19 Belum Final, Anies Baswedan: Masih Digodog
Sementara untuk korban meninggal total ada 38.721 kasus kematian akibat Covid-19.
Kendati demikian tercatat sebanyak 169.995 orang dinyatakan berhasil sembuh.
Dari laporan tiap negara, Amerika masih menjadi negara tertinggi yang terpapar virus mematikan ini dengan 164.359 kasus.
Disusul Italia dengan kasus positif sebanyak 101.739 dan Spanyol terdapat 87.956 kasus.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)