Jokowi Sebut WNI dari Luar Negeri Bisa Langsung Pulang ke Rumah Jika Sehat, Tapi Statusnya ODP
Jokowi mengatakan bagi WNI yang tidak mempunyai gejala Covid-19, mereka bisa dipulangkan ke daerah asal, namun akan berstatus sebagai ODP.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Jokowi Sebut WNI dari Luar Negeri Bisa Langsung Pulang ke Rumah Jika Sehat, Tapi Statusnya ODP](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-jokowi-istana-merdeka-jakarta-jumat-20-maret-2020.jpg)
"Arus kembalinya WNI dari beberapa negara, ini terutama yang dari Malaysia, ini betul-betul perlu kita cermati karena ini menyangkut bisa ratusan ribu, bisa jutaan WNI yang akan pulang," ujar Jokowi.
Selain pekerja migran, pemerintah juga akan mengantisipasi kepulangan dari para kru kapal di luar negeri.
"Perkiraan kita ada kurang lebih 10.000-11.000 ABK. Ini juga perlu disiapkan dan direncanakan tahapan-tahapan untuk men-screening mereka," terang Jokowi.
Jokowi berharap, dengan sejumlah antisipasi tersebut kedatangan para WNI tersebut tidak membawa imported cases virus corona (covid-19).
Baca: Jokowi Ungkap Masyarakat Terpaksa Mudik, Penghasilan Turun karena Corona, Ini Tindakannya
Baca: Seruan AA Gym untuk Tidak Mudik di Tengah Wabah Virus Corona
Arus Mudik
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi telah membahas mengenai pengurangan pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain antarwilayah di dalam negeri.
Jokowi menyebut, banyaknya pekerja informal di kawasan Jabodetabek yang pulang kampung dipengaruhi penghasilan yang menurun drastis.
Menurutnya, diterapkannya kebijakan tanggap darurat yakni kerja di rumah, sekolah dari rumah serta ibadah dari rumah berdampak pada kondisi ekonomi para pekerja informal.
Banyak dari mereka kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.
"Saya melihat bahwa arus mudik dipercepat bukan karena faktor budaya tetapi karena memang terpaksa," kata Jokowi dalam rapat terbatas yang membahas antisipasi mudik lebaran, Senin (30/3/2020) di Istana Kepresidenan Bogor.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah meningkatkan pengawasannya.
Seperti diketahui, saat ini banyak kepala daerah telah mengimbau agar warganya yang berada di Jakarta untuk tidak mudik terlebih dahulu.
Namun menurut Presiden, imbauan-imbauan tersebut belumlah cukup dan harus ada langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca: Jokowi Buka Data Mudik di Tengah Wabah Corona: Sudah 978 Bus Angkut 14 Ribu Orang ke Daerah
Baca: Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat, Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X Dipuji Jokowi
Oleh sebab itu, Presiden meminta perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian serta program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil dapat segera dilaksanakan di lapangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.