Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangani Pasien Corona, Perawat RS Persahabatan Dibilang Gini Saat ke Warteg : Kita Jadi Risih

Ada sejumlah perlakuan tak mengenakan dari masyarakat terhadap mereka. Mungkin, perlakuan itu datang karena ketidaktahuan soal virus corona.

Editor: TribunnewsBogor.com
zoom-in Tangani Pasien Corona, Perawat RS Persahabatan Dibilang Gini Saat ke Warteg : Kita Jadi Risih
AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis menghibur rekannya saat pergantian jam kerja di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA 

TRIBUNNNEWS.COM -- Perawat Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan menceritakan pengalaman tak mengenakan selama merawat pasien Covid-19.

Ada sejumlah perlakuan tak mengenakan dari masyarakat terhadap mereka.

Mungkin, perlakuan itu datang karena ketidaktahuan soal virus corona.

Masyarakat khawatir atas penularan Covid-19.

Meski sempat mendapat perlakuan tak mengenakan, kini berkat sosialisasi yang jelas hal tersebut tak lagi terjadi.

 Ridwan Kamil Sarankan Masyarakat Pakai Masker Kain: Masker Bedah Untuk yang Sakit dan Tenaga Medis

 Kontribusi Putri Tanjung Bantu Tenaga Medis Tangani Virus Corona, Tak Sekadar Galang Donasi

 Berhasil Kumpulkan Rp 2,6 Miliar, Arief Muhammad Akan Salurkan ke Tenaga Medis dan Driver Ojol

Perawat Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Rifaldi merawat dan melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19.

"kebanyakan dikucilkan, dalam arti contohnya aku, aku perantau dari Padang ke Jakarta karena tinggal sama kakak di Jakarta Selatan,

BERITA TERKAIT

pernah pas wabah ini datang ke Indonesia aku pulang ke rumah malam aku pulang, itu salah satu tetangga ngomong karena dia mau nyamperin 'lu ngapain sih ke sini kan adek lu kerja di rumah sakit Covid, ntar bawa virus lagi',

jadi diskriminasi itu enggan membuat aku pulang udah 3 minggu," katanya dikutip dari Youtube Indonesia Lawyers Club.

Rifaldi menyayangkan, masyarakat yang mestinya memberi dukungan pada tenaga medis, ini malah berbuat sebaliknya.

Halaman Selanjutnya >>>>>>>>>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas