Terbentuk Imunitas, Pasien Positif Covid-19 di Jatim Gejalanya Ringan, Semangat Jadi Faktor Sembuh
Pasien dengan gejala ringan diprediksi sudah terbentuk imunitas tubuh sehingga memepercepat penyembuhan yang didorong semangat.
Editor: Anita K Wardhani
“Mudah-mudahan perjalanannyabterus melambat. Sehingga nanti akan menjadi sindrom yang seperti flu,” tegas Joni.
Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mengatakan meski ada pertanda baik yang harus disyukuri namun ia tetap mewanti agar masyarakat Tetap waspada dan tinggal di rumah.
“Karena di Cina ada second wave kemungkinan itu terjadi karena ada interaksi warga dengan yang dari luar cina dan lain-lain sehingga yang sudah dinyatakan sembuh kembali positif lagi. Jadi tetap jaga physical distancing,” tegas Khofifah.
Baca: Suara Terdengar Serak, Menhub Budi Karya Sumadi Beri Pesan dari Ruang Isolasi setelah Positif Corona
Baca: Status Sumut Tanggap Darurat Covid-19, Hari Ini Plaza Medan Fair Sementara Stop Operasi
Semua Pasien Corona di Kota Malang Sembuh
Semua pasien yang dinyatakan positif Corona atau Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur sembuh.
Artinya, untuk sementara ini tidak ada lagi pasien positif corona di Kota Malang.
Pasien sembuh pertama adalah seorang mahasiswa dan sudah diperbolehkan pulang.
Dia dinyatakan sembuh pada Senin (23/3/2020) setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Pasien sembuh kedua adalah perempuan lanjut usia (lansia) berusia 61 tahun yang menjalani perawatan di RSSA Kota Malang.
Sedangkan pasien sembuh ketiga adalah seorang siswi yang dirawat di Rumah Sakit Tentara Soepraoen Kota Malang.
Kedua pasien itu dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada Sabtu (28/3/2020) kemarin.
Semangat dan Imun Tubuh Jadi Kunci Kesembuhan
Humas Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu’arif mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan pasien sembuh dari corona.
Salah satunya adalah treatment atau pengobatan dari masing-masing rumah sakit.
“Kalau itu kan treatment, penatalaksanaan itu semua ada di rumah sakit. Jadi sudah punya penatalaksanaan secara standar untuk pasien-pasien PDP (pasien dalam pengawasan) yang dirawat di rumah sakit,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (29/3/2020).