Indonesia Usul PT Biofarma Ikut Terlibat Produksi Vaksin Covid-19
Indonesia mengusulkan PT Biofarma dapat dilibatkan dalam memproduksi vaksin untuk virus corona
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- ASEAN dan Amerika Serikat melakukan video conference untuk membahas perkembangan dan kerja sama yang dapat dilakukan untuk menganggulangi pandemik COVID-19, Selasa (01/04/2020).
Indonesia mengusulkan PT Biofarma dapat dilibatkan dalam memproduksi vaksin untuk virus corona (Covid-19), jika sudah ditemukan.
Hal itu dikarenakan BUMN yang bergerak di bidang farmasi tersebut sudah berpengalaman memproduksi vaksin.
Video conference merupakan Senior Official Meeting yang dihadiri oleh pejabat-pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Transportasi, pejabat Imigrasi dari Negara-negara Anggota ASEAN dan pejabat tinggi AS dari Kemlu, Kemenkes, Center for Disease Control and Prevention (CDC), US Agency for International Development (USAID) serta National Security Council (NSC).
Sementara Indonesia diwakili oleh Wakil Tetap RI untuk ASEAN, Kemenkes dan Kementerian Luar Negeri.
Indonesia sampaikan dukungannya untuk meningkatkan kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat dalam menangani COVID-19, khususnya memperluas akses bagi peningkatan kapasitas tenaga medis ASEAN melalui CDC dan beasiswa khusus kesehataan melalui USAID.
Baca: Jaringan Oyo Hotel Bantu Akomodasi Tenaga Medis Tangani Pasien Corona
Baca: DPR Targetkan RKUHP dan RUU Pemasyarakatan Rampung dalam Sepekan
Indonesia juga sampaikan pentingnya upaya kolektif untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan memastikan rantai peredaran barang kebutuhan tidak terganggu di tengah keadaan global saat ini.
Amerika Serikat telah memberikan komitmennya untuk menunjang pengembangan penelitian dan pengembangan laboratorium di ASEAN, dan upaya pengawasan serta rapid response terhadap COVID-19 dan mendukung berbagai kebutuhan peralatan dan perlengkapan medis.
Peserta video conference sepakat bahwa COVID-19 memiliki tantangan yang kompleks dan dampak ekonomi dan sosial yang luas sehingga memerlukan solusi yang berbeda-beda.
Pembahasan lebih lanjut untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai pada video conference akan ditindaklanjuti beberapa minggu ke depan.