Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peraih Nobel Jepang Usulkan Murid Sekolah Dipisahkan Satu Sama Lain di Kelas untuk Antisipasi Corona

Peraih Nobel kedokteran 2012, Shinya Yamanaka menyarankan agar sekolah dapat memisahkan muridnya untuk belajar di dalam kelas.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Peraih Nobel Jepang Usulkan Murid Sekolah Dipisahkan Satu Sama Lain di Kelas untuk Antisipasi Corona
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Shinya Yamanaka kelahiran Osaka, 4 September 1962 adalah seorang dokter dan peneliti sel punca warga negara Jepang yang memperoleh Penghargaan Nobel Kedokteran tahun 2012. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Peraih Nobel kedokteran 2012, Shinya Yamanaka kelahiran Osaka, 4 September 1962, menyarankan agar sekolah dapat memisahkan muridnya untuk belajar di dalam kelas sehingga tidak saling berdekatan satu sama lainnya.

"Memang kelas berisi banyak murid dan di saat pandemi Covid-19 ini perlu direnggangkan sekitar 2 meter. Tentu sulit hal itu dilakukan," kata Shinya Yamanaka, Sabtu (5/4/2020) malam di TV NHK.

Oleh karena itu Profesor Universitas Kyoto, Shinya Yamanaka mengusulkan agar murid-murid dipisahkan pengajarannya.

"Misalnya dibagi dua dan jam belajarnya berbeda sehingga satu kelas bisa muat hanya separuhnya dan jaraknya bisa jauh-jauh dalam belajar di kelas," usulnya.

Pendidikan menurutnya sangat penting meskipun di masa pandemi seperti saat ini.

"Apabila pendidikan terlambat dijalankan dampaknya juga kurang baik terutama bagi anak-anak dan juga berdampak kepada orang tua sekaligus menjadi tak bisa kerja harus mengayomi anak sepanjang hari di rumah," kata dia.

Baca: 33,5 Juta Siswa di Indonesia Belum Terjangkau Belajar Online

Baca: Kisah Kajari Bantul Sembuh dari Covid-19 Setelah Dirawat 20 Hari: Saya Tak Tau di Mana Saya Terpapar

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu Shinya Yamanaka berharap pendidikan sekolah dapat segera dilanjutkan kembali dengan berbagai antisipasi Corona yang ada seperti penyediaan masker, sabun, disinfektan, menjaga jarak satu sama lain dan sebagainya.

Sementara itu rencana pembukaan sekolah yang semula dijadwalkan Senin (6/4/2020) ditunda menjadi tanggal 20 April mendatang.

Sementara itu beberapa kursus, misalnya bahasa Inggris, dilakukan lewat teleconference internet di dalam Jepang.

Guru mengajarkan di sekolah dengan kamera dan suara, diterima murid di rumah masing-masing secara bersamaan, serta dapat interaktif bersama.

Baca: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur Mencapai 30 Orang

Sedangkan kegiatan olahraga sekolah bersama diundur sampai tanggal 30 April mendatang.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas