Muhammadiyah Imbau Warganya Tak Mudik dan Minta Pemerintah Lebih Tegas
Ketua Umum PP Muhammadiyah berharap masyarakat menunda kegiatan mudik dalam keadaan wabah Covid-19 untuk mengurangi potensi penularan wabah ini.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Sri Juliati
![Muhammadiyah Imbau Warganya Tak Mudik dan Minta Pemerintah Lebih Tegas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/haedar-nasir-di-gedung-pusat-dakwah-muhammadiyah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau agar masyarakat Indonesia umumnya dan warga Muhammadiyah khususnya tidak melakukan kegiatan mudik selama wabah Covid-19 masih ada.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Haedar Nashir menjelaskan, mudik bermanfaat untuk menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan sosial dengan masyarakat.
Namun, mudik dalam keadaan wabah Covid-19 perlu dipertimbangkan karena banyak dampak negatif jika tetap dilakukan.
PP Muhammadiyah melarang mudik untuk menghindari penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Mudik dalam keadaan normal dan menjadi tradisi rakyat Indonesia adalah sesuatu yang sangat positif."
"Lewat mudik menjalin silaturrahmi dan merekatkan kekeluargaan serta merawat hubungan sosial dengan lingkungan setempat."
"Tetapi saat ini, dalam musibah besar yakni wabah Covid-19 maka mudik perlu menjadi pertimbangan untuk tidak dilakukan," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020).
Baca: Warga yang Terlanjur Mudik Diminta Tidak Bersalaman dengan Kerabat di Kampung Halaman
Ia menambahkan, mudik merupakan kegiatan sosial, bukan kegiatan keagamaan.
"Kegiatan keagamaan saja dibatasi sedemikian rupa sesuai dengan hukum syariat, maka tentu saja mudik sebagai kegiatan sosial dapat dihentikan atau tidak dilaksanakan," imbuhnya.
Menurutnya, mudik bisa dilakukan di lain waktu setelah wabah selesai.
Haedar Nashir juga menjelaskan prinsip dalam Islam di mana umat Islam dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan kerugian untuk diri sendiri dan masyarakat.
"Dalam suasana seperti ini, kedepankan prinsip 'jangan melakukan sesuatu yang menimbulkan kerugian untuk diri sendiri dan keluarga, juga kerugian untuk orang banyak'."
"Maka saat ini, kita mencoba untuk mengerem semua kegiatan termasuk mudik. Mudik bisa diganti di waktu lain saat sudah keluar dari musibah ini. Insyaallah akan ada manfaatnya," ungkapnya.
![NEKAT MUDIK - Warga nekat mudik menggunakan angkutan bus umum melalui Terminal.Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (1/4/2020). Himbauan pemerintah untuk tidak mudik sepertinya tak dihiraukan, padahal tindakan tersebut mengundang penyebaran wabah Covid-19 ke luar ibukota. WARTA KOTA/NUR ICHSAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warga-nekat-mudik-darurat-covid-19_20200402_115730.jpg)