Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kasus Corona di Jawa Barat 6 April: 263 Positif, 13 Sembuh, 29 Meninggal Dunia

Perkembangan kasus sebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Barat per 6 April 2020.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in UPDATE Kasus Corona di Jawa Barat 6 April: 263 Positif, 13 Sembuh, 29 Meninggal Dunia
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona (Covid-19) masih merebak di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Menurut pantauan Tribunnews.com di laman covid19.go.id, terdapat 263 pasien positif corona.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 11 orang dari data yang dilaporkan Minggu (5/4/2020) pukul 15.40 WIB. 

Sementara itu, terdapat peningkatan kasus kematian sebanyak 1 orang, sehingga terhitung 29 pasien meninggal dunia.

Kabar baiknya, 1 pasien telah dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh berjumlah 13 orang.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Namun, terjadi perbedaan data pada pasien yang positif corona di Jawa Barat, jika dilihat melalui laman pikobar.jabarprov.go.id.

Melalui laman tersebut, berdasarkan data per 6 April 2020 pukul 17.13 WIB, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ada 12 orang dan pasien yang meninggal dunia terhitung 28 orang.

Sementara itu, tidak terdapat perbedaan data jumlah pasien positif corona di Jabar.

Hingga saat ini, di Jabar, terdapat total 22.844 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Berita Rekomendasi

Dari total ODP tersebut, 5.319 orang di antaranya telah selesai pemantauan, sedangkan 17.525 orang masih dalam proses pemantauan.

Adapun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang kini berjumlah 1.654 orang.

Dari jumlah tersebut, 498 orang telah selesai pengawasan dan 1.156 lainnya masih dalam proses pengawasan.

Perkembangan Kasus Corona di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan kasus corona di Indonesia.

Menurut Yuri, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia naik menjadi 2.491 pasien, Senin (6/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 218 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Minggu (5/4/2020). 

Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 pun bertambah 11 orang, sehingga kini jumlah kasus kematian meningkat menjadi 209 kasus.

Kabar baiknya, Yuri menyebutkan, terdapat 28 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 192 orang.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Senin (6/4/2020).

"Kita dapatkan penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan dengan metode PCR, bukan rapid test, sebanyak 218 kasus baru, sehingga total 2.491 kasus."

"Kemudian sembuh 28 orang sehingga total menjadi 192 orang."

"Masih ada penambahan kasus meninggal 11 orang, sehingga total menjadi 209 orang," kata Yuri.

Berikut perkembangan sebaran Covid-19 per provinsi di Indonesia, yang dilansir Covid19.co.id:

DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 1.232

Sembuh: 65

Meninggal: 99

Jawa Barat

Terkonfirmasi: 263

Sembuh: 13

Meninggal: 29

Banten

Terkonfirmasi: 187

Sembuh: 7

Meninggal: 17
 
Jawa Timur

Terkonfirmasi: 189

Sembuh: 38

Meninggal: 14

Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 132

Sembuh: 14

Meninggal: 22
 
Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 113

Sembuh: 19

Meninggal: 6
 
Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 40

Sembuh: 1

Meninggal: 3

Bali

Terkonfirmasi: 43

Sembuh: 18

Meninggal: 2

Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 0

Meninggal: 4

Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 31

Sembuh: 1

Meninggal: 1

Papua

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 3

Meninggal: 2

Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 16

Sembuh: 1

Meninggal: 2
 
Lampung

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 0

Meninggal: 1
 
Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 20

Sembuh: 4

Meninggal: 0

Riau

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 2

Meninggal: 2

Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 2

Meninggal: 1

Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 15

Sembuh: 0

Meninggal: 0
 
Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 10

Sembuh: 0

Meninggal: 0
 
Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 7

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Aceh

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 1
 
Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 4

Sembuh: 0

Meninggal: 0
 
Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Jambi

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Bengkulu

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1
 
Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Papua Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Maluku

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 1

Meninggal: 0
 
Maluku Utara

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Data lengkap rincian tiap wilayah provinsi kasus corona dapat Anda simak melalui website covid19.go.id.

Baca: Bahaya Virus Corona Dapat Diketahui dari Gejala Ringan hingga Berat, Berikut 11 Cara Pencegahannya

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengatakan, keberadaan kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua. Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Masyarakat Garda Terdepan Pemutus Rantai Penularan Covid-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat merupakan garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau pada masyarakat agar tetap disiplin untuk mengikuti arahan berada di rumah, menjaga jarak, serta bekerja, belajar, beribadah dari rumah.

Wiku pun menyampaikan konsep yang harus dipegang dalam menghadapi wabah virus corona ini.

Baca: Kenali Gejala Corona dari Hari ke Hari, Demam Tinggi hingga Sulit Napas, Berikut Cara Pencegahannya

"Marilah kita semua dalam mencegah dan menangani Covid-19 ini, konsep yang kita pegang adalah 'kenali musuhmmu, kenali dirimu, seribu kali kau perang, seribu kali kau menang'," tutur Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube BNPB, Minggu.

"Kita perlu tahu siapa musuh kita, untuk melindungi diri kita. Mengenali musuh dan car penularannya melalui droplet yang masuk ke dalam tiga pintu utama yaitu mata, hidung, dan mulut, yang dibawa oleh jari kita," sambungnya.

Maka dari itu, Wiku menekankan, penggunaan masker kain tiga lapis serta mencuci tangan sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan.

Wiku menyebutkan, Tim Pakar telah menyampaikan, terdapat tiga jenis masker yaitu masker kain, masker bedah, dan masker N95.

"Tenaga medis yang kontak dengan pasien harus menggunakan masker bedah, masker N95," kata Wiku.

"Ini masker kain untuk masyarakat, yang bisa digunakan oleh masyarakat," sambungnya. 

Virus Corona
Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas