Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Inggris Boris Johnson Masuk ICU, Trump Kerahkan 2 Perusahaan untuk Bantu: Kami Sangat Sedih

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson positif corona hingga harus masuk ICU. Donald Trump langsung kerahkan 2 perusahaan besar untuk bantu.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
zoom-in PM Inggris Boris Johnson Masuk ICU, Trump Kerahkan 2 Perusahaan untuk Bantu: Kami Sangat Sedih
STEFAN ROUSSEAU/PA (thetimes.co.uk)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, harus menjalani perawatan di ICU karena virus corona yang menginfeksinya.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang berteman baik dengan Johnson mengaku sedih atas kabar itu.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, hal itu diungkapkan Trump saat berpidato di Gedung Putih, Senin (6/4/2020).

Trump mengucapkan doa terbaiknya untuk warga AS serta untuk Johnson.

Sebelum pidato Trump, Johnson dipindah ke ICU Rumah Sakit St. Thomas, London.

"Kami sangat sedih mendengar Beliau (Johnson) dipindah ke ICU siang ini," ucap Trump.

"Warga Amerika turut mendoakan kesembuhannya," tambahnya.

Baca: Kondisi Kesehatan Memburuk setelah Panggilan Konferensi Video, PM Inggris Boris Johnson Masuk ICU

Baca: Update Corona 7 April Pukul 08.00: Total Kasus 1,3 Juta di 209 Negara, Angka Kematian Spanyol 13.341

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke ICU di Rumah Sakit St Thomas di London pada jam Senin (6/4/2020) pukul 19.00 waktu setempat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke ICU di Rumah Sakit St Thomas di London pada jam Senin (6/4/2020) pukul 19.00 waktu setempat. (Kolase Tribunnews-Daily Mail/Boris Johnson)
BERITA REKOMENDASI

Trump pun menyebut Johnson sebagai sosok teman yang baik dan istimewa.

"Beliau adalah teman yang sangat baik. Beliau sosok yang sangat istimewa," ungkap Trump.

Diketahui, kondisi Johnson semakin memburuk pada Minggu (5/4/2020).

Trump pun berinisiatif untuk menghubungi dua perusahaan besar yang sudah pernah menghadapi wabah penyakit sebelumnya.

Ia ingin dua perusahaan besar itu ikut membantu demi kesembuhan Johnson.

"Saya sudah meminta dua perusahaan besar -- yang sangat bagus -- mereka pernah menangani ebola, AIDS, dan penyakit lainnya dengan solusi yang hebat," kata Trump.

"Saya sudah meminta mereka untuk menghubungi ke London (pihak Johnson) segera," tuturnya.

Trump menyebut perusahaan yang ia maksud memiliki cabang di London.

Baca: Usul Anies Baswedan Terapkan Status PSBB di Jakarta Disetujui Menkes Terawan, Ini Pertimbangannya

Baca: Dokter Terkemuka Kanada Akhirnya Setuju Masker Kain Dapat Mencegah Penyebaran Covid-19

Menurutnya, perusahaan itu sangat ahli dalam hal terapi penyakit.

Ia tak lupa untuk memastikan semua alat medis di cabang London bisa terpenuhi.

"Perusahaan ini punya kantor di London. Ini perusahaan besar, tak hanya besar dari segi ukuran, tapi mereka jenius," ujar Trump.

"Saya sudah bicara dengan empat pewakilan perusahaan itu hari ini," kata Trump.

"Saya tahu bahwa mereka sangat ahli dalam terapi dan mereka telah tiba di London."

Bahkan Trump juga sudah menghubungi semua dokter yang menangani Johnson.

"Kantor mereka di London punya segala fasilitas, tapi kami tetap akan membantu jika ada yang dibutuhkan," ungkap Trump.

"Kami sudah menghubungi semua dokter yang menangani Boris," tuturnya.

Baca: Masa Karantina Pertama Akan Berakhir, Persib Bandung Akan Lakukan Tes Kedua Bagi Wander Luiz

Baca: Ventilator Portabel Karya Anak Bangsa dengan TKDN Tinggi Siap Diproduksi Massal

Saat sesi tanya jawab dengan media, Trump menyebut perusahaan itu sudah berkoordinasi dengan dokter Johnson.

"Mereka sudah bertemu dengan para dokter, dan mari kita lihat apa langkah mereka selanjutnya," kata Trump.

"Mereka sudah ada di rumah sakit dengan segala alat yang dibutuhkan," sambungnya.

Hingga kini, tidak diketahui perushaan besar mana yang dimaksud Trump.

Namun pihak Johnson menyebut sang perdana menteri dalam kondisi sadar dan tidak membutuhkan ventilator.

Johnson sudah memberi mandat Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk mewakilinya.

Lantaran di Inggris tidak ada jabatan wakil perdana menteri.

Juru bicara Johnson menyebut Johnson dipindahkan ke ICU kalau saja nanti butuh ventilator.

Ia menyebut Johnson tetap bertanggungjawab pada kewajibannya sebagai pemimpin negara.

Meski ia harus terbaring lemah dengan gejala corona seperti batuk dan demam.

Diketahui, Johnson sudah didiagnosis positif corona sejak 26 Maret 2020 lalu.

Update kasus corona global

Berikut data terbaru korban virus corona per Selasa, dikutip Tribunnews.com dari worldometers.info:

1. Amerika Serikat

Total kasus: 366,112

Kematian: 10,859

Sembuh: 19,573

2. Spanyol

Total kasus: 136,675

Kematian: 13,341

Sembuh: 40,437

3. Italia

Total kasus: 132,547

Kematian: 16,523

Sembuh: 22,837

4. Jerman

Total kasus: 103,374

Kematian: 1,810

Sembuh: 28.700

5. Prancis

Total kasus: 98,010

Kematian: 8,911

Sembuh: 17,250

6. China

Total kasus: 81.708

Kematian: 3.331

Sembuh: 77.078

7. Iran

Total kasus: 60,500

Kematian: 3,739

Sembuh: 24,236

8. Inggris

Total kasus: 51,608

Kematian: 5,373

Sembuh: 135

9. Turki

Total kasus: 30,217

Kematian: 649

Sembuh: 1,326

10. Swiss

Total kasus: 21,657

Kematian: 765

Sembuh: 8,056

11. Belgia

Total kasus: 20,814

Kematian: 1,632

Sembuh: 3,986

12. Belanda

Total kasus: 18,803

Kematian: 1,867

Sembuh: 250

13. Kanada

Total kasus: 16,667

Kematian: 323

Sembuh: 3,616

14. Austria

Total kasus: 12,297

Kematian: 220

Sembuh: 3,463

15. Brazil

Total kasus: 12,183

Kematian: 564

Sembuh: 127

16. Portugal

Total kasus: 11,730

Kematian: 311

Sembuh: 140

17. Korea Selatan

Total kasus: 10.284

Kematian: 186

Sembuh: 6.598

18. Israel

Total kasus: 8,904

Kematian: 57

Sembuh: 585

19. Swedia

Total kasus: 7,206

Kematian: 477

Sembuh: 205

20. Rusia

Total kasus: 6,343

Kematian: 47

Sembuh: 2,432

21. Australia

Total kasus: 5,895

Kematian: 45

Sembuh: 2,432

22. Norwegia

Total kasus: 5,865

Kematian: 76

Sembuh: 32

23. Irlandia

Total kasus: 5,364

Kematian: 174

Sembuh: 25

24. Ceko

Total kasus: 4,822

Kematian: 78

Sembuh: 121

25. Chili

Total kasus : 4,815

Kematian: 37

Sembuh: 728

Data selengkapnya akses di sini.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas