Bertambah, Jumlah Perawat yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Kini Mencapai 10 Orang
Jumlah perawat yang meninggal selama pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah perawat yang meninggal selama pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia kembali bertambah.
Sebelumnya data yang diterima Tribunnews.com ada 6 perawat yang meninggal karena terpapar Covid-19.
Bedasarkan data per hari ini, Kamis (9/4/2020), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengungkap ada 10 perawat yang meninggal.
"Ada penambahan perawat yang meningal, nambah empat orang," kata Ketua PPNI, Harif Fadhilah kepada Tribunnews.com, Kamis (9/4/2020).
Baca: Dapat Penolakan, Perawat yang Meninggal Karena Covid-19 Batal Dimakamkan di Ungaran Timur
Perawat yang meninggal ada yang terkonfirmasi sudah positif terjangkit covid-19.
Namun ada juga yang masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Ada yang wafat masih PDP," ungkap Harif Fadhilah.
Baca: Pelatnas Cipayung Jalan Terus di Tengah Pandemi Corona: Program Latihan Tak Biasa
Pihak PPNI berharap angka kematian perawat selama pandemi virus corona ini tidak bertambah lagi.
Ia pun mengingatkan agar para perawat terus meningkatkan prinsip keamanan diri saat melayani pasien.
PPNI pun mengimbau kepada masyarakat dengan banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang meninggal mulai dari perawat hingga dokter sebaiknya mengikuti imbauan pemerintah dengan tetap tinggal di rumah guna memutus rantai penularan Covid-19.
"Saya kira masyarakat harus mematuhi aturan pemerintah stay at home jaga jarak, cuci tangan, jangan mudik," tutur Harif.
Adapun nama-nama perawat yang gugur dalam pelayanannya membantu pasien Covid-19 di antaranya;
1. Ninuk Dwi S.Kep, Perawat icu RSCM n
2. Sugiharto, Amd.kep, perawat RSPAD GS
3. Harmoko, S.Kep.Ns, SH, MH (Kes) Perawat PKM Tambak Aji
4. Letkol (kowal) Mulatsih WA. AMK, Sh Perawat RS Marinir Cilandak
5. Setia Aribowo, Amd.Kep - perawat RS Premier Bintaro,
6. Mursyida, Amd.Kep - perawat PKM Kp. Teleng.
7. Zaenal Khalib S.Kep, Ns - perawat PKM Semanding
8. Adharul Anam S.Kep - perawat RS Mitra Kelapa Gading
9. Nuria Kurniasih, AMK - perawat RSUP DR Kariadi
10. Nur Putri Julianty, AMK - perawat RS Andhika
3.293 kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurian menyampaikan perkembangan terkini kasus corona di Indonesia.
Berdasakan konferensi pers yang digelar di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/4/2020), jumlah kasus corona di Indonesia bertambah.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif menjadi 3.293, bertambah dari data terakhir Rabu (8/4/2020) yakni 2.956 orang.
Data menunjukkan jumlah pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang bertambah dari data sebelumnya 222 orang, menjadi 252 orang.
Sayangnya, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah menjadi 280 orang, dari data kemarin 240 orang.
Gejala Terjangkit Virus Corona
Dikutip dari covid19.go.id, gejala utama virus corona adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Namun bila mengalaminya, tidak berarti terkena virus corona sebab gejala tersebut mirip dengan flu biasa.
Berikut gejala virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Senin (23/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.