Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Obat untuk Pasien Covid-19 Siap Disalurkan, Dexa Medica Donasikan Obat-obatan untuk 5000 Pasien

Obat untuk Pasien Covid-19 Siap Disalurkan, Dexa Medica Donasikan Obat-obatan untuk 5000 Pasien

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Obat untuk Pasien Covid-19 Siap Disalurkan, Dexa Medica Donasikan Obat-obatan untuk 5000 Pasien
kolase/grid.health
Obat klorokuin 

Beberapa uji coba sedang dilakukan untuk mengevaluasi obat di China dan negara-negara lain.

Di AS, bulan Februari lalu, National Institutes of Health memulai uji coba secara acak untuk pengobatan COVID-19 menggunakan antivirus ini.

3. Favipiravir (Avigan)

Tablet Avigan anti-influenza yang diproduksi oleh Fujifilm Jepang
Tablet Avigan anti-influenza yang diproduksi oleh Fujifilm Jepang ditampilkan di Tokyo pada 22 Oktober 2014 (KAZUHIRO NOGI / AFP)

Avigan, obat anti-flu asal Jepang yang dikembangkan oleh anak perusahaan fotografi Fujifilm, telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis virus corona di China.

Pasien yang diberi avigan di Shenzhen dinyatakan negatif corona setelah rata-rata empat hari positif.

Data itu dibandingkan dengan rata-rata 11 hari mereka yang tidak diberi obat, kata penyiar publik Jepang NHK.

Hasil scan pada dada mendukung temuan tersebut.

Berita Rekomendasi

Ditemukan lebih sedikit kerusakan pada mereka yang menggunakan obat.

Tetapi beberapa pejabat mengatakan obat itu mungkin tidak efektif pada orang yang sudah sakit parah.

4. llpinavir and Ritonavir (Kaletra)

Kaletra, obat AIDS - obat virus corona
Seorang apoteker di apotek Farmasi Rumah Sakit Umum Toronto Immunodeficiency mengeluarkan Kaletra, obat AIDS yang dikenal sebagai protease inhibitor, 10 Agustus 2006 (GEOFF ROBINS / AFP)

Penelitian laboratorium mengusulkan obat HIV Kaletra, yang merupakan kombinasi antivirus lopinavir dan ritonavir, bisa efektif mengobati COVID-19.

Obat-obatan itu masuk dalam kelas protease inhibitor, yang obat yang memblokir enzim kunci yang membantu replikasi virus.

Studi sebelumnya menemukan, campuran itu dapat membantu mencegah SARS agar tidak matang dan bereplikasi.

Dokter di Thailand dan Jepang melaporkan penggunaan lopinavir dan ritonavir telah berhasil mengobati beberapa kasus virus corona.

Tetapi berdasarkan penelitian terbaru di China, 200 pasien yang sudah sakit parah menemukan, obat itu tidak memiliki efek signifkan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas