Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Positif Corona: Hanya Teruskan Aspirasi Warga

Ketua RT yang menolak jenazah positif corona, mengaku menangis melihat kejadian itu, tapi harus meneruskan aspirasi warga.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pengakuan Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Positif Corona: Hanya Teruskan Aspirasi Warga
KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA
Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19, Ketua RT menyampaikan permintaan maaf. 

"Karena almarhum bertugas disana," jelas Gunawan saat dihubungi.

Gunawan mengaku prihatin dengan adanya penolakan tersebut.

"Sebenarnya secara medis proses pemulasaran dan pemakaman jenazah sudah aman karena dilakukan oleh petugas khusus."

"Jadi masyarakat tidak perlu kuatir yang berlebihan," ungkapnya.

Baca: Heboh Jasad Perawat Ditolak Warga, PPNI Bawa ke Ranah Hukum, Ketua RT Nangis Dalam Hati & Minta Maaf

Baca: Alasan dan Permintaan Maaf dari Ketua RT Setelah Menolak Perawat yang Meninggal karena Covid-19

Permintaan maaf Ketua RT

Lantas bagaimana sikap Ketua RT setempat yang menolak pemakaman tersebut?

Setelah kasus penolakan pemakaman perawat menjadi ramai, Ketua RT 6 Dusun Sewakul yang bernama Purbo meminta maaf.

Berita Rekomendasi

Ia menyampaikan permintaan maafnya di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto.

"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu."

"Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah, masih mengutip dari Kompas.com.

Purbo menjelaskan, penolakan tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi.

Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020). (KOMPAS.COM/DOK BUPATI BANYUMAS)

Termasuk beberapa Ketua RT lain yang hadir.


"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini."

"Jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas