Bersyukur Dapat Makan Gratis dari ACT, Ojol Pamulang Ungkap Kesulitan Para Driver
Ali Sodikin (28) merupakan satu di antara pengemudi ojol yang mendapatkan bantuan makan siang gratis dari ACT.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Tribunnews melakukan aksi sosial bertajuk 'Operasi Warteg Gratis'. Operasi ini diketahui untuk membantu para pengemudi ojek daring di tengah wabah corona.
Seorang pengemudi ojol, Ali Sodikin (28) merupakan satu di antara pengemudi ojol yang mendapatkan bantuan makan siang gratis dari ACT.
Pengemudi asal Pamulang itu pun menyebut situasi bagi para driver kini tak menentu di tengah pandemi corona.
Baca: 374 WNI Terinfeksi Virus Corona, 13 Diantaranya Meninggal Dunia
"Kalau kondisi sulit sekali ya. Kita pun dapat orderannya jarang banget. Jadi mungkin sehari biasanya dapat Rp200-300 ribu, sekarang dapatnya jadi Rp50-40 ribu, di bawah Rp50 ribu ya," ujar Ali kepada Tribunnews saat ditemui di bilangan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (13/4/2020).
Bahkan, dirinya sangat bersyukur di tengah wabah corona ini mendapatkan uang di atas Rp50 ribu sudah bersyukur.
"Kalau dapat Rp100 ribu pun sudah besar bangetlah," ujarnya.
Dirinya lebih lanjut mengucapkan terima kasih kepada ACT yang telah membantu para driver ojol di tengah himpitan ekonomi karena wabah corona ini.
Baca: Pemberlakukan PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi Dimulai pada 15 April 2020, Dibagi Jadi 2 Kelompok
"Situasi lagi susah kan, ada makanan ini sabgat membantu. Bisa buat tambahan makan," pungkas Ali.
Seperti diketahui, Presiden ACT Ibnu Khajar menyebut aksi sosial ini bekerja sama dengan mitra warteg sebanyak 1000 warteg di seluruh cabang ACT yang berjumlah 46.
"Operasi makan gratis dengan 1000 warteg yang bakal ditambah jadi 2000 warteg. Kami ingin luaskan bukan hanya di Jakarta, tapi sampai ke kota-kota lain di cabang-cabang ACT yang jumlahnya 46 kantor cabang," ujar Ibnu kepada Tribunnews di lokasi, Senin (13/4/2020).
"Kita tahu hari ini yang sebelumnya beberapa driver dapet makan, sekarang di rumah semua. Para penjual sayur pada takut berdagang khawatir terkena virus corona. Semua ekonomi masyarakat lagi kocar-kacir pada lumpuh, maka kami ingin antar," kata Ibnu.