Pandemi Corona, Arab Saudi Minta Salat Tarawih Dilakukan di Rumah Masing-masing
Kementerian Urusan Islam, Dawah, dan Bimbingan Arab Saudi mengumumkan salat tarawih selama ramadan dilakukan di rumah masing-masing
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
![Pandemi Corona, Arab Saudi Minta Salat Tarawih Dilakukan di Rumah Masing-masing](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kiswah-masjidil-haram.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Kementerian Urusan Islam, Dawah, dan Bimbingan Arab Saudi mengumumkan salat tarawih selama ramadan dilakukan di rumah masing-masing, jika pandemi corona atau Covid-19 belum mereda.
"Penangguhan salat lima waktu di masjid lebih penting daripada penangguhan salat Tarawih. Kami meminta kepada Allah SWT untuk menerima doa Tarawih apakah diadakan di masjid atau di rumah, kami pikir lebih baik itu untuk kesehatan masyarakat," ujar Menteri Urusan Islam Saudi, Abdul Latif Al Sheikh dilansir dari surat kabar Al Riyadh, Senin (13/4/2020).
"Kami meminta kepada Allah SWT untuk menerima doa dari kita semua dan melindungi umat manusia dari epidemi yang melanda seluruh dunia," lanjut Abdul Latif.
Baca: 830 WNI dari Malaysia dan Arab Saudi Tidak Ada yang Terinfeksi Virus Corona
Baca: Kisah Carmi, TKW Asal Cirebon yang Sempat Hilang Selama 31 Tahun, Kini Dipulangkan dari Arab Saudi
Selain itu, ia mengumumkan terkait instruksi dan tindakan pencegahan dalam pemakaman korban meninggal
Departemen Kesehatan menyatakan, hanya lima hingga enam orang dari keluarga almarhum yang akan melakukan doa pemakaman bagi orang meninggal.
“Ini adalah tindakan pencegahan sejalan dengan larangan berkumpul, sehingga doa pemakaman yang dilakukan di pemakaman tidak boleh melebihi lima hingga enam kerabat almarhum, dan sisanya berdoa di rumah mereka," kata Al Sheikh.
Tercatat dari data persebaran Covid-19, yang dikeluarkan www.worldometers.info/coronavirus/ Senin (13/4/2020), pukul 16.00 WIB, Arab Saudi memiliki 4.462 kasus positif, diantaranya kasus kematian 59 orang, serta 1.843 orang diantaranya sembuh.