Krisis Pangan Menghantui, Panen Agustus-September Sangat Menentukan
Pandemi virus corona disebut-sebut bakal menyebabkan krisis pangan di sebagian besar negara di dunia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona disebut-sebut bakal menyebabkan krisis pangan di sebagian besar negara di dunia.
Krisis ini juga menghantui Indonesia.
Bakal minimnya stok pangan di seluruh dunia ini sudah diperingatkan oleh Lembaga Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan-Bangsa-Bangsa (PBB).
Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan kepala daerah mulai dari gubernur, walikota, dan bupati untuk menjaga ketersediaan bahan pokok atau pangan dalam menghadapi Pandemi Corona.
"Membuat perkiraan-perkiraan ke depan sehingga kita bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," kata Presiden dalam rapat dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Doni Monardo, Senin (13/4/2020).
Menurut Presiden, hal itu sesuai dengan peringatan lembaga pangan dunia FAO bahwa Pandemi Corona berpotensi menimbulkan kelangkaan atau krisis pangan.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Selasa 14 April 2020: Taurus Jangan Ragu, Pisces Jatuh Cinta Lagi
Baca: Peran Ratu Tisha untuk Timnas, Ibu yang Beri Kenyamanan di Timnas Putri hingga Sebagai Harmonisasi
Baca: Promo #DiRumahAja JCO Berlaku hingga 19 April 2020, Harga Rp 104 Ribu Dapat 2 Lusin Donat
"Peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, kita garis bawahi mengenai peringatan bahwa pandemi Covid19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia. ini betul-betul harus kita pastikan," katanya.
Presiden meminta Kepala daerah memperhatikan betul produksi panen periode Agustus-September. Sehingga rantai pasokan pangan tidak terganggu.
"Mungkin panen yang ini baikan tapi panen yang pada penanaman yang ke bulan Agustus September yang kedua nanti betul-betul dilihat secara detil sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada," katanya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Doni Monardo mengatakan, FAO memprediksi krisis pangan di tahun in selain diakibatkan oleh pandemi corona, juga masalah kekeringan menjelang musim kemarau.
"Sesuai dengan masukan dari FAO bahwa akan terjadi krisis pangan pada tahun ini karena diakibatkan oleh dua hal yaitu covid-19 sendiri dan juga masalah kekeringan," kata Doni dalam konferensi pers, Senin, (13/4).
Oleh karena itu dalam rapat terbatas, Presiden menginstruksikan kepada jajaran kabinetnya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Selain itu mengurangi ketergantungan impor pangan.
"Juga ketergantungan impor dihilangkan, karena bisa jadi beberapa negara yang selama ini menjadi negara yang memberikan kebutuhan pangan kita, mungkin saja ke depan tidak memenuhinya," katanya.
Menurut Doni, dalam rapat terbatas dengan Presiden, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa ketersediaan pangan di Indonesia masih aman untuk tiga sampai empat bulan ke depan.