Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkah Asap Vape Bisa Tularkan Corona? Sama dengan Perokok, Ini Penjelasannya!

Tak hanya itu, pakar otolaringologi dari Stanford Medicine, Amerika Serikat, bahkan menyebut asap vape bisa menularkan virus corona.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Benarkah Asap Vape Bisa Tularkan Corona? Sama dengan Perokok, Ini Penjelasannya!
New Atlas
Ilustrasi vapor - Pakar otolaringologi dari Stanford Medicine, Amerika Serikat, bahkan menyebut asap vape bisa menularkan virus corona. 

3. Asap vape dapat menyebarkan virus

Ketika seseorang menggunakan vape, mereka menarik napas dari perangkat, uapnya bercampur dengan sekresi di paru-paru, tenggorokan dan hidung, kemudian mereka meniupnya.

"Ada dua hal yang ada di udara - ada tetesan dari kandungan vape, tetapi telah terkontaminasi oleh sekresi dari dalam paru-paru yang mungkin kaya dengan virus," kata Jackler.

Inilah bagian yang memprihatinkan tentang semua ini.

virus corona sebagian besar menyebar melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang berbicara, batuk atau bersin.

Baca: 180 Penghuni Asrama STT Bethel Diisolasi dan Dijaga Polisi Setelah 36 Penghuni Lain Positif Corona

Baca: Indonesia dan Filipina Catat Angka Kematian akibat Corona Tertinggi di Asia Tenggara, Ini Datanya

Tetesan pernapasan cukup besar, sehingga gravitasi mampu menarik tetesan ke bawah, karena itu tetesan tersebut tidak bertahan lama di udara.

Tetapi aerosol yang dilepaskan dalam asap vape sangat kecil, sehingga mereka dapat bertahan di udara lebih lama.

BERITA REKOMENDASI

"Jika seseorang baru saja menggunakan vape di sebuah ruangan kecil, terutama dengan salah satu perangkat bertenaga tinggi, sekresi paru-paru mereka sendiri dapat melayang di udara selama beberapa menit atau bahkan beberapa jam setelah mereka melepaskan asap," kata Jackler.

Jika pengguna vape terinfeksi Covid-19 dan mengeluarkan asap ke udara yang mengandung aerosol kecil yang terkontaminasi itu, orang lain secara teoritis dapat tertular virus saat memasuki ruangan segera setelah itu.

Prosesnya mirip dengan bagaimana petugas kesehatan dapat terinfeksi virus melalui udara, karena prosedur medis yang harus mereka lakukan pada pasien.

4. Menyentuh wajah berulang kali

Staf medis memasukan seorang pasien terinfeksi coronavirus baru ke dalam ambulans Angers layanan darurat seluler (SMUR), selama persinggahan kereta TGV medis dari Strasbourg, di Angers, Prancis Barat, pada Kamis (26 Maret 2020). Di hari kesepuluh dari penguncian ketat (lockdown) di Perancis yang bertujuan untuk membatasi penyebaran COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona baru. (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER)
Staf medis memasukan seorang pasien terinfeksi coronavirus baru ke dalam ambulans Angers layanan darurat seluler (SMUR), selama persinggahan kereta TGV medis dari Strasbourg, di Angers, Prancis Barat, pada Kamis (26 Maret 2020). Di hari kesepuluh dari penguncian ketat (lockdown) di Perancis yang bertujuan untuk membatasi penyebaran COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona baru. (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER) (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER)

Menggunakan vape itu sendiri secara inheren meningkatkan risiko tertular virus.


Bayangkan saja, kamu meletakkan sesuatu di tangan, lalu berulang kali membawanya ke arah mulut- yang mana semua orang saat ini diimbau untuk tidak melakukan hal itu demi mencegah penyebaran virus corona.

"Kecuali jika kamu mencuci tangan setiap kali menggunakan vape dan selalu membersihkan perangkat vape. Tapi jika tidak, itu dapat mengirimkan virus ke dalam mulut dan menyebabkan infeksi," kata Jackler.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas