Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curhat WNI di India: Tak Mengalami Gejala Covid-19 Tapi Khairul Diberi Obat-obatan Dosis Tinggi

Ia tak mengalami gejala corona atau Covid-19. Tapi ia kerap diberikan obat-obatan dosis tinggi oleh petugas di sana.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Curhat WNI di India: Tak Mengalami Gejala Covid-19 Tapi Khairul Diberi Obat-obatan Dosis Tinggi
Layar Tangkap Telekonferensi
Perwakilan Warga Negara Indonesia (WNI) jemaah tabligh di Indonesia yang dikarantina di India 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan jemaah Tabligh, ustaz Khairul Marzuq dari Medan menceritakan bagaimana kehidupan mereka selama menjalani karantina di India.

Menurut informasi dari pemantauan Kementerian Luar Negeri Indonesia, ada 664 warga negara Indonesia di India yang tak bisa pulang.

Marzuq merupakan salah satu peserta Konferensi Delhi, acara tahunan Tablighi Jamaat, yang digelar di Nizamuddin, New Delhi, India, pada 13 hingga 15 Maret.

Marzuq merupakan salah satu yang menjalani isolasi atau karantina di Delhi.

Ia tak mengalami gejala corona atau Covid-19. Tapi ia kerap diberikan obat-obatan dosis tinggi oleh petugas di sana.

"Mereka memberikan kita obat-obatan yang dosisnya tinggi seperti paracetamol. Ini kan untuk obat demam saya pikir. Tapi kenapa kita diberikan, kita tidak ada demam, tidak ada batuk, tidak ada gejala apapun," ujar Khairul Marzuq Tribun.

Obat-obatan yang diberikan itu, menurut Marzuq, membuat sejumlah WNI yang menjalani karantina khawatir.

"Jangan-jangan kita malah tambah sakit dengan minum obat yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh kita," kata dia.

Berita Rekomendasi

Tak ada perlakuan diskriminasi di India. Kata Marzuq, hanya beberapa WNI yang ditolak saat memasuki masjid.

Baca: Manchester United Dikapteni Gary Neville Lantaran Setiap Minggu Tampil di Lini Pertahanan

"Memang ada di beberapa tempat mereka tertolak dari masjid, banyak masyarakat yang tidak menerima," imbuh Marzuq.

Marzuq menyayangkan perlakuan petugas India kepada WNI. Mereka diperlakukan layaknya tahanan.

"Kita ini seperti tahanan dibuat oleh mereka," ucap Marzuq.

Marzuq mengatakan ada beberapa WNI yang paspor dan ponsel genggamnya ditahan oleh petugas.

WNI asal Indonesia yang hingga kini masih berada di India dan belum bisa pulang Tanah Tanah Air. Mereka merupakan jemaah yang mengikuti tabligh akbar di Nizamuddin, Delhi sebelum wabah corona melanda India, kemudian diterapkan lockdown di negara  tersebut.
WNI asal Indonesia yang hingga kini masih berada di India dan belum bisa pulang Tanah Tanah Air. Mereka merupakan jemaah yang mengikuti tabligh akbar di Nizamuddin, Delhi sebelum wabah corona melanda India, kemudian diterapkan lockdown di negara tersebut. (ISTIMEWA)

Ditahan tanpa alasan jelas, tanpa surat resmi dari pemerintahan India.

"Banyak hal-hal mengganjal yang tidak sesuai prosedural itu yang menjadi tanda tanya bagi teman-teman saat ini," kata Marzuq.

Para WNI, kata Marzuq, semakin depresi dengan keadaan yang mereka alami di India.

Baca: Ungu Stop Bermusik, Oncy: Pasha Sibuk Tangani Wabah Virus Corona di Palu

Karena itu mereka meminta Pemerintah Indonesia untuk segera memulangkan mereka atau melakukan evakuasi.

"Kalau cerita makan sudah jelas terlambat, tidak ada makan tepat waktu, fasilitas tidak memadai," tutur Marzuq.

"Kita memohon kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi secepat mungkin," ucapnya. (tribun network/denis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas