Wagub Jabar Minta Masyarakat Mematuhi Protokol Kesehatan Selama Pemberlakuan PSBB Besok
Pemerintah Provinsi Jabar memastikan PSBB di Bandung Raya berjalan optimal dengan mengeluarkan Pergub Jabar Nomor 30 Tahun 2020.
Editor: Dewi Agustina
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan persiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang, sudah 100 persen.
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kartini, Bisa Dibagikan ke Medsos, Lengkap dengan Biografi RA Kartini
Petugas dari kepolisian dan TNI pun sudah menyiapkan titik-titik pengamanan.
Begitu juga dengan bantuan sosial senilai Rp 500 ribu dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar yang telah mulai disalurkan supaya dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 bisa tertangani.
"Pak Kapolda (Jabar), Pangdam III Siliwangi, dan jajaran dalam lima wilayah Bandung Raya ini sudah menyiapkan titik-titik pengamanan, kemudian persiapan penegakan disiplin bagi yang melanggar," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, seusai mengikuti Rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (20/4/2020).
"Tadi saya sampaikan evaluasi Bodebek ini harus diperbaiki dan hasilnya dijadikan SOP protap Polda Jabar. Supaya Bandung Raya belajar dari Jakarta, belajar dari evaluasi Bodebek, sehingga menghasilkan PSBB terbaik," imbuhnya.
Kang Emil menyatakan, pemberlakuan PSBB Bandung Raya akan disertai dengan konsistensi rapid diagnostic test (RDT) masif.
Sebab, tes masif dapat menunjang keberhasilan PSBB Bandung Raya karena tujuan pembatasan sosial tersebut adalah memutus rantai penularan, merawat dan mengobati penderita COVID-19.
Baca: 227 Santri Asal Malaysia di Ponpes Temboro Jalani Rapid Test Setelah 43 Rekannya Positif Corona
Keberhasilan PSBB ini adalah digunakan tes masif bersamaan, sehingga menghasilkan peta persebaran yang bisa dikendalikan. Kita bertekad tim Gugus Tugas Jawa Barat harus menjadi percontohan kesuksesan PSBB," katanya.
Sebagai tindak lanjut hasil tes cepat, menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar akan menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) bagi warga terindikasi positif COVID-19.
"Karena kami punya kapasitas melompat dari 140 sampel per hari menjadi 2.000 sampel per hari, maka tes swab ini akan kita intensifkan di zona PSBB di 10 kota/kabupaten," ucapnya.
Menurut Kang Emil, Pemerintah Provinsi Jabar berupaya menguatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 dengan menambah 71 rumah sakit rujukan, sehingga total ada 105 rumah sakit rujukan yang tersebar di Jabar.
Selain itu, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jabar mengalihfungsikan gedung maupun stadion sebagai ruang isolasi.
"Saya laporkan, selain rumah sakit pasien-pasien COVID-19, sudah bergeser ke non rumah sakit. Salah satunya BPSDM Cimahi, kemudian di Cikarang Bekasi, dan tempat-tempat lainnya. Dan ini mengindikasikan kami terus melakukan persiapan-persiapan terkait apa yang kita kategorikan darurat," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul PSBB Bandung Raya Digelar Rabu Dini Hari, Tokoh Agama dan Masyarakat Diminta Berperan Aktif